Panen Ubi Pengembangan Ekonomi Ubi Lingkar Kampus IPB Bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Mediabogor.co, BOGOR – Panen Ubi program pengembangan Ekosistem Ubi lingkar kampus IPB University dan Dinas tanaman pangan, Hortikulura dan perkebunan kabupaten Bogor BPP Wilayah V. Dengan hasil panen tadi 40 ton per hektar Ubi jenis Murasaki atau Ubi unggu ini di panen oleh petani di wilayah Desa Dukuh, kecamatan Cibungbulang, kabupaten bogor.

“Ini bukan panen perdana ya tapi ini panen beberapa kali untuk di di wilayah kecamatan Cibungbulang, karena Ubi ini masuk komoditas yang ekosistem nya baru kita bangun,”kata Agribusines Teknologi And Park ( ATP) IPB University Sarwono kepada mediabogor.co (18/10/2024).
Sarwono mengatakan, Ubi ini yang biasa kita tanam oleh masyarakat bogor khusus nya dilingkar kampus IPB, harus dikembangkan dan Jawa Barat Bogor. Salah satu sentral selain sumedang.
“Kita berharap dengan kemitraan ini bisa membantu petani Ubi bogor khusus nya lingkar kampus ini dari segi teknologi dan harga,”papar dia.
Panen Ubi Pengembangan Ekonomi Ubi Lingkar Kampus IPB Bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
“ATP IPB ini sebagi Oftecker ada beberapa permintaan dari industri, pasar modern dan export juga,”ucapnya.
Ditempat yang sama kepala Kordinator Balai Penyuluh Pertanian wilayah V Dede Sopiandi,  hari ini kita panen Ubi jenis Murasaki atau Ubi unggu dengan luas kebun 1000 meter, jadi ini rangkaian kerjasama kemitraan dengan ATP IPB, Kami dari BPP wilayah V memfasilitasi jejaring kemitraan menghubungkan dengan petani/kelompok tani dengan beberapa Oftecker.
“Awalnya kami hanya sosialisasikan kepada petani di BPP wilayah V yang biasa petani menanam Ubi jalar, dan beberapa petani Memperbandingkan harga lokal dari harga Rp 2000,2500 rupiah per kilo kalau lagi murah sampai 1500 rupiah,”ujar dia.
“Dengan adanya ATP IPB ini mereka menawarkan prodaknya jenis Ubi Unggu minimal 150 gram dengan harga Rp. 4000 rupiah tidak perlu dicuci dan akhirnya beberapa petani ada yang menanggapi dengan Ubi Murasaki atau Ubi Unggu ini. Dan saya berharap, ” kalau program ini berhasil dari segi harga dan produktifitas nya kedepan bisa mengajak yang lain. ” Jelasnya.
Di tempat yang sama Kabid Penyuluhan Suharto mengapresiasi BPP Wilayah V dimana pemerintah terlibat sebagai aparatur dan melibatkan masyarakat khusus petani dan ATP IPB University sebagai Oftecker.
“Ini menyangkut pemasaran tentunya ada perusahaan dan akan lebih baik kedepan nya ada PJSL nya dari perusahaan akan lebih mantap, karena masalah pembangunan bukan hanya pemerintah jadi semuanya terlibat tentu tujuan nya meningkatkan kesejahteraan yang terpenting petani hasil panennya tidak di beli oleh para tengkulak,”tuturya. (Agil).

Berita Terkait

Berikan Komentar