Paguyuban Pedagang Pedati Angkat Suara Soal Penertiban PKL Pedati

 

Mediabogor.co, BOGOR – Paguyuban Pedagang Pedati buka suara terkait penertiban ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Pedati oleh Pemerintah Kota Bogor Senin (2/1/2023). 
 
“Kami sudah punya konsep yang mudah-mudahan bisa menjadi solusi pemecahan masalah PKL di Jalan Pedati,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pedati, Irvan Efendi, Rabu (4/1/2023).
 
Menurut Irvan, Konsep zona PKL, sudah menjadi usulan pedagang pada saat awal dilakukan penataan Jalan Pedati. Konsep Chinese Town ini memadukan kawasan perniagaan dengan pariwisata.
 
Pihaknya juga memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan di Jalan Pedati dengan mengusulkan penetapan kawasan tersebut sebagai zona PKL.
 
“Nah, saat ini para pedagang meminta kepastian zona PKL itu ada di Jalan Pedati. Kami juga sedang mempersiapkan apa yang menjadi aspirasi para pedagang terkait zona PKL-nya seperti apa. Insyaallah semoga bisa bersinergi dengan program pemerintah,” ujarnya.
 
Irvan mengatakan, dalam waktu dekat, konsep yang telah diajukan sejak tahun 2020 itu akan kembali disampaikan kepada Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah. “Kami di sini meminta Bu sekda atau Pemerintah Kota Bogor menerima audiensi kami untuk dipresentasikan aspirasi dari pedagang Jalan Pedati,” tuturnya.
 
Pada prinsipnya, dijelaskan Irvan, pedagang sangat fatsun dengan aturan pemerintah. Seperti pada saat dilakukan penertiban, kemudian dipindah ke Pasar Bogor. Akan tetapi apa yang menjadi harapan para pedagang dengan menggelar lapak di tempat baru agar dagangannya laku ternyata membutuhkan adaptasi yang panjang. 
 
“Tetapi di sana pembeli masih sepi, jadi para pedagang kembali lagi. Kami sempat berupaya menyewa toko barengan untuk memasukan para pedagang di toko. Namun banyaknya pedagang tidak semua terakomodir karena terbatasnya toko-toko yang disewakan di Jalan Pedati,” katanya.
 
Irvan menambahkan, pasca penertiban oleh Pemkot Bogor, mereka terpaksa menganggur tidak punya lahan untuk menggelar lapak dagangannya.
 
“Kondisi pedagang sekarang semua mengeluh dan menganggur. Boleh dikata sekarang ini awal tahun ada yang harus membayar sekolah, biaya lainnya dan mereka juga harap-harap cemas apalagi persiapan menjelang bulan Ramadan,” ungkapnya.
 
Ia juga tidak bisa berbuat banyak jika Pemkot Bogor tetap kekeh pedestrian Jalan Pedati steril dari PKL. “Itu di luar kendali kami. Menurut saya, ketika berbicara humanisme, ditambah melihat kondisi pedagang ini dituntut mencari nafkah sehari-harinya, saya tidak bisa mengendalikan para pedagang.” imbuhnya. 
 
Oleh sebab itu, Ia berharap
konsep ini bisa menjadi win win solution pemecahan masalah antara Pemkot Bogor dengan pedagang Jalan Pedati. “Kami harapkan di sini ada solusinya,” tandasnya.
 
Sementara berdasarkan data yang berjualan di Jalan Pedati ada 168 pedagang dengan berbagai komoditas, seperti sayur mayur, buah-buahan, daging, dan pangan lainnya. (andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar