Nuansa Alam Jadi Tempat Favorit Cucurak Warga Depok

Mediabogor.co, DEPOK – Setiap daerah di Indonesia mempunya tradisinya sendiri dalam menyambut bulan suci Ramadan. Ada yang melakukan ziarah atau nyekar ke makam anggota keluarga, bermaaf-maafan dengan keluarga dan teman, sampai melakukan kegiatan kegamaan.

Berbagai tradisi yang dilakukan setiap daerah biasanya mempunyai nilai filosofi masing-masing, tradisi-tradisi tersebut juga mempunyai sisi unik dan berusaha dipertahankan oleh masyarakatnya. Salah satu tradisi yang yang masih dilakukan oleh sebagian besar warga Depok menjelang Ramadan ialah tradisi cucurak.

Bagi sebagian masyarakat Kota Depok, tradisi cucurak selalu rutin diadakan sebelum memasuki bulan Ramadan. Cucurak sendiri merupakan tradisi makan bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dengan suka cita. Dari segi bahasa, ‘cucurak’ merupakan Bahasa Sunda yang memiliki arti bersuka cita atau bersenang-senang. Biasanya cucurak dilakukan bersama keluarga, tetangga, teman sekolah, rekan kerja, dan lainnya untuk mempererat tali silaturahmi.

Hal yang membuat kegiatan cucurak ini menjadi seru dan menyenangkan ialah menu-menu yang biasanya disajikan merupakan menu-menu sederhana seperti nasi, lauk, sayur, sambal, dan lalapan yang disajikan.

Di Depok sendiri, terdapat tiga tradisi yang biasa dilakukan warga Depok sebelum memasuki bulan suci Ramadan, yaitu ziarah, cucurak, dan munggah. Ziarah sendiri berarti bersilaturahmi kepada orang yang telah meninggal. Cucurak merupakan bersilaturahmi kepada yang masih hidup. Sedangkan munggah berarti mempersiapkan makanan menjelang puasa pertama. Ketiga tradisi jelang Ramadan tersebut merupakan suatu ikatan silaturahmi bersama keluarga dan masyarakat yang erat kaitannya dengan aspek sosial dan harus terus dilestarikan.

Cucurak tidak selamanya dianggap sebagai sebuah tradisi, karena bagi beberapa orang cucurak hanyalah sebuah anjuran. Jadi, setiap orang mempunyai hak memilih untuk melaksanakan cucurak atau tidak. Meskipun begitu, tradisi ini mengutamakan nilai untuk tetap menjaga tali silaturahmi dan saling maaf-memaafkan.

Di Kota Depok, tradisi cucurak biasanya dilakukan pada akhir pekan, dan biasanya tempat favorit warga Depok yaitu di tempat makan siap saji bernuansa alam karena suasananya yang sejuk.

Sayangnya, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia di tahun 2020 yang lalu hingga sekarang, tradisi cucurak tidak bisa bebas dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk melakukan jaga jarak dan menghindari kerumuman. Hal ini dikarenakan, tradisi cucurak biasanya melibatkan banyak orang yang mana kegiatan tersebut bisa berpotensi menimbulkan kerumunan dan berpotensi menyebarkan virus COVID-19.

Tentunya kita berharap semoga pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga tradisi-tardisi yang ada di Indonesia yang melibatkan banyak orang bisa dilaksanakan secara bebas tanpa khawatir terkena virus penyakit. (Jar)

Berita Terkait

Berikan Komentar