
Musprov Kadin Jabar Vlll Almer Faiq Rusyidi Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Kadin
Mediabogor.co, BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa para pelaku usaha harus memiliki peran strategis dalam membangun bangsa.
Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi saat menghadiri Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat di Podium Hall Plaza Ekalokasari, Kota Bogor.
Menurut Kang Dedi Mulyadi alias KDM, pengusaha sejati harus memiliki karakter pemimpin yang berani mengambil keputusan, mampu membaca peluang dan menciptakan terobosan.
“Pengusaha itu sama dengan pemimpin. Ia mencari, mengelola dan membelanjakan uang. Maka, jika seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik, ia pasti bisa menjadi pengusaha yang berhasil. Begitu pula sebaliknya,” ucap KDM dalam sambutannya pada Rabu, 24 September 2025.
KDM menyebut bahwa peran penting kadin yakni sebagai organisasi yang merepresentasikan dunia usaha secara profesional dan strategis. Ia mengapresiasi proses aklamasi dalam pemilihan kepengurusan Kadin Jawa Barat yang baru.
Kendati demikian, KDM mengkritisi praktik konflik berkepanjangan yang justru menghambat produktivitas. “Pengusaha itu tidak suka konflik. Kalau ada yang senang berkonflik, itu bukan pengusaha, tapi politisi. Konflik bagi pengusaha itu adalah biaya dan kerugian,” jelasnya.
KDM mengingatkan bahwa organisasi seperti kadin bukanlah tempat mencari keuntungan pribadi dari investor, tetapi wadah untuk memperpendek birokrasi dan meningkatkan produktivitas demi kesejahteraan karyawan dan masyarakat.
Lebih lanjut, KDM memberikan perumpamaan secara tegas antara pedagang, pengusaha dan mereka yang sekadar mengklaim pengusaha.
“Pedagang itu hanya menghitung untung dari selisih harga beli dan jual. Pengusaha sejati tidak selalu berpikir soal untung, tapi soal menciptakan produk yang bisa menguasai pasar. Bahkan rela jatuh miskin demi produksi yang dicintai pasar,” ungkapnya.
KDM menambahkan bahwa kadin harus mengambil peran lebih aktif dalam menyusun rumusan strategis pembangunan ekonomi dan investasi.
Menariknya, KDM membandingkan Kadin dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang lebih sering tampil dalam forum strategis.
“Kadin ini Kamar Dagang dan Industri, bukan kamar dagang kerusuhan. Harus mampu jadi mitra pemerintah yang visioner, bukan hanya muncul saat Pilpres. Kadin jangan sampai kalah dari Apindo,” ujarnya.
Selain itu, KDM juga menyindir praktik tidak sehat di dunia usaha, seperti makelar proyek dan “pengusaha dadakan” yang hanya mengejar proyek APBD tanpa kontribusi nyata dalam pembangunan.
“Giliran gak dapat tender, ngamuk. Giliran dapat, malah dipakai buat mabuk dan nambah istri. Itu bukan pengusaha, itu calo!,” katanya.
Sementara itu, dalam Musprov ke-VIII Kadin Jawa Barat, telah dibuat kesepakatan bersama atau musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua umum Kadin Jawa Barat.
Hasilnya, Almer Faiq Rusyidi ditetapkan sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Barat periode 2025 – 2030 secara aklamasi.
Berikan Komentar