Museum Pertanian 3 Lantai, Isinya Dari Tahun 1600-2019, Instagramable Loh

mediabogor.com, Bogor – Museum Pertanian Nasional Indonesia kini resmi dibuka untuk umum. Museum ini, berlokasi satu komplek dengan Museum Tanah yang berada di Jalan Ir. H. Juanda No 98 Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, atau tepatnya tidak jauh dari seberang pintu masuk utama Kebun Raya Bogor.

Berbeda dengan konsep yang ditawarkan Museum Tanah, Museum Pertanian memiliki empat galeri utama yang ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung seakan memasuki lorong waktu. Di gedung C lantai 1, pengunjung akan disuguhkan Galeri Pangan dan Peradaban Pertanian yang menampilkan informasi tentang sejarah komoditas pangan beserta peradaban yang menyertainya.

Lalu di gedung C lantai 2, adalah galeri kebijakan dan komoditas yang menggambarkan perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial (VOC dan Pemerintah Belanda) sejak tahun 1600 sampai 1945 hingga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan sampai saat ini, yang dipamerkan berdasarkan periodisasi kabinet dari tahun 1945 sampai 2019.

Museum Pertanian 3 Lantai, Isinya Dari Tahun 1600-2019, Instagramable Loh

Kemudian, pengunjung juga akan dimanjakan melalui galeri pertanian masa depan dan lumbung pangan dunia 2045 yang terdapat di gedung C lantai 3. Dalam galeri ini, pengunjung dapat melihat bagaimana pengembangan pertanian 4.0 dengan sangat apik. Ilustrasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, market smart farming hingga “Atutonomous Tractor” traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis Real Time Kinematika juga dapat pengunjung temukan di galeri ini.

Galeri keempat dari museum ini, adalah galeri peternakan yang terletak di gedung D lantai 2. Galeri ini, memiliki lima zona ruangan terpisah dengan spot edukasi dan visualisasi yang menarik. Galeri Peternakan menampilkan berbagai perkembangan teknologi peternakan yang disajikan dalam bentuk video pendek, diorama, poster dan beberapa artefak.

Museum Pertanian buka setiap hari dari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00. Sementara pada Sabtu dan Minggu, museum ini tutup. Untuk masuk ke museum ini pun masih gratis alias belum dipungut biaya.

Disampaikan oleh Kepala Pusat Pepustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian yang juga penanggung jawab Museum Pertanian, Leli Nuryati, Museum Pertanian menawarkan konsep wisata edukasi dengan tema “Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan” artinya museum ini, hadir untuk menyampaikan informasi sejarah perjuangan dan perkembangan pertanian bangsa dari masa lalu hingga masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang.

“Konsep yang ditawarkan dari museum ini adalah mengkaitkan sejarah pertanian dan peradaban dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sesuai dengan temanya “Connecting The Past To The Future”, terang Leli, Senin (22/4/19).

Museum ini, lanjut Leli, diharapkan mampu menghadirkan metode pembelajaran sejarah baru yang tidak menjemukan di samping meningkatkan minat dan kepedulian masyarakat khususnya para generasi muda terhadap pertanian sehingga para generasi muda tertarik untuk memahami sejarah pertanian bangsanya.

Leli menambahkan, ke depan lantai 4 Gedung D ini, akan dibangun zona rooftop, yang memungkinkan pengunjung dapat menikmati panorama Gunung Salak, dengan fasilitas gazebo sederhana yang dikelilingi sarana edukasi hidroponik.

Di samping itu, selain memiliki spot foto yang instagramable, di galeri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip – icip produk kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia.

“Harapannya museum ini, bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat khususnya para generasi muda,” ungkapnya. (*/dy)

Berita Terkait

Berikan Komentar