Miris…Curhahan Hati Karyawan RSUD Kota Bogor

Mediabogor.co, BOGOR- Langkah anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti banjir dukungan di Media Sosial (Medsos) oleh karyawan dan tenaga kesehatan (nakes) RSUD Kota Bogor. Endah menyoroti surat yang ditandatangani oleh Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir yang berisikan permohonan rekomendasi pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke tiga belas bagi pejabat struktural pada RSUD Kota Bogor.

Didalam surat tersebut, pihak RSUD meminta penambahan penghasilan sebesar lima persen yang bersumber pada anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Bogor.

Postingan isu THR pejabat struktural RSUD Kota Bogor di medsos @mediabogor dibanjiri komentar para karyawan RSUD Kota Bogor. Akun @haditejak mengomentari ‘Ya allah saya gaji di rsud aja dibawah UMR paakk pak’.
Komentar lain dari @xyz_andri5 ‘Atas rakus, bawah menjerit, main main sini Bu ke RSUD, gaji pokok karyawannya cuman 3 jt’.

Komentar kritis disampaikan @rendysinagaaa_ sambil mention akun Presiden RI Prabowo, Wapres RI Gibran Rakabuming, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan akun partai Gerindra, ‘Pembangunan masjid masih minta sumbangan ke karyawan atau keluarga pasien, seragam karyawan jahit sendiri 1 JT lebih, stok obat banyak kosong sampe pasien suruh beli sendiri diluar, gaji karyawan dibawah UMR cuman 3jt kurang, banyak pemotongan tidak ada slip gaji, banyak alkes yg rusak, jasa pelayanan dokter bukan januari tidak cair, tapi pendapatan RSUD bulan februari sampai 28miliar dan pejabat rsud sejahtera dengan meminta THR sebesar 1.4m, tolong pak diusut🙏🏼@prabowo @gibran_rakabuming @gerindra @dedimulyadi71’.

Akun @rismaprlyta juga menyampaikan ‘Surat edaran resmi RSUD untuk staf2, isinya lebih sering pemberitahuan pemotongan gaji daripada apresiasi untuk karyawan’. Akun @defatgina menulis komentar ‘Demi Allah karyawan disuruh bungkam dilarang like komen?? itu maksudnya kenapa cobaaa? apa salahnya menyuarakan?? sekelas presiden aja mau dikritik loh. lawak’. Banyak komentar juga me mention akun Presiden RI @prabowo, Gubernur Jawa Barat @dedimulyadi71, Wali Kota Bogor @dedierachim dan akun menteri kesehatan hingga kementerian kesehatan.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti mengaku kecewa, sebab menurutnya ditengah situasi efisiensi anggaran, tidak etis jika para petinggi RSUD meminta tambahan anggaran untuk sekadar membiayai THR dan gaji ke tiga belas untuk para pejabat struktural.

“Ini adalah tindakan yang tidak etis dan tidak elok. Harusnya di momen efisiensi ini, anggaran dimaksimalkan untuk pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Endah.

Endah mengungkapkan, selama beberapa bulan terakhir, ia mendapatkan banyak aduan dan keluhan dari masyarakat Kota Bogor perihal pelayanan di RSUD Kota Bogor. Ia menggambarkan kondisi pelayanan di RSUD Kota Bogor belum maksimal, karena masih ada kekosongan stok obat, warga yang tidak terlayani dan kondisi pegawai yang tidak mendapatkan perhatian berupa seragam yang tidak layak.

“Baiknya pihak manajemen memperhatikan kondisi pelayanan dan karyawan yang seragamnya saja sudah lusuh. Ini aduan dari masyarakat sudah banyak dan masuk, semoga pihak manajemen lebih berempati,” tegasnya.

Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu pada RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairy Rowi, M.Kes menyampaikan, bahwa THR yang diterima oleh pegawai rumah sakit saat ini sepenuhnya berdasarkan ketentuan yang diatur dalam dua regulasi penting. Pertama, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 yang mengatur pemberian Tunjangan Hari Raya kepada pimpinan dan pegawai non pegawai negeri sipil pada lembaga non struktural, dan kedua yakni Peraturan Walikota Bogor Nomor 26 tahun 2024.

“Adapun permintaan kenaikan itu telah berdasarkan aturan. Dan sumber anggarannya pun dari BLUD bukan membebani APBD,” tegas dr. Armein kepada wartawan dalam keterangan tertulis.

dr. Armein memaparkan, sejak berstatus sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Kota Bogor menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mengelola operasionalnya secara mandiri tanpa ketergantungan pada subsidi dari APBD. Ini mencerminkan integritas dan profesionalisme manajemen dalam mengelola anggaran dan sumber daya, sekaligus menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik.

“Kami mengedepankan prinsip akuntabilitas dan terus fokus pada membangun kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, fokus utama kami saat ini adalah terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu bagi masyarakat Bogor,” terang dr. Armein yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Kota Bogor.

dr. Armein menambahkan, bahwa peningkatan jumlah kunjungan ke RSUD adalah indikator nyata dari kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh kepada layanan yang disediakan RSUD Kota Bogor.

“Bed Occupancy Ratio (BOR) kami terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini bukti nyata bahwa RSUD lekat di hati masyarakat Bogor,” terangnya.

dr. Armein menjelaskan, dengan berbagai program inovatif, RSUD Kota Bogor berusaha keras untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dari penyediaan peralatan medis yang canggih hingga pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis, RSUD berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang terbaik.

“Kami percaya bahwa kesehatan adalah hak setiap individu, dan kami bertekad untuk memberikan akses kepada semua masyarakat Kota Bogor. Dalam beberapa tahun terakhir, RSUD juga mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan. Data menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terus tumbuh subur kepada RSUD Kota Bogor, yang dikenal dengan layanan yang ramah dan profesional,” jelasnya.

dr. Armein membeberkan, manajemen RSUD mengajak masyarakat untuk terus memberikan masukan dan aduan terkait pelayanan.

“Kami terbuka untuk kritik dan saran. Masyarakat adalah mitra kami dalam memberikan pelayanan terbaik. Keterlibatan aktif dari masyarakat,m sangat penting untuk menciptakan sistem pelayanan yang responsif dan berkualitas,” bebernya.

dr. Armein juga mengatakan, dengan tekad kuat dan komitmen yang jelas, RSUD Kota Bogor berupaya untuk mempertahankan reputasinya sebagai rumah sakit yang dapat diandalkan dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Kualitas, transparansi, dan akuntabilitas menjadi pilar utama dalam setiap langkah RSUD Kota Bogor ke depan.

Berita Terkait

Berikan Komentar