Mereka yang Ikut Berjasa Meraih Kembali Adipura Bagian 1

MEDIABOGOR.CO, BOGOR – Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meraih penghargaan Adipura tentu didukung berbagai element masyarakat, yang tergabung dalam berbagai kelompok ataupun komunitas.

Inilah, mereka-mereka yang ikut terlibat dalam kesuksesan Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Wakilnya, Dedie A Rachim mencatat sejarah baru untuk Kota Hujan, di akhir masa jabatannya.
Satgas Naturalisasi Ciliwung
SEJAK dibentuk Bima Arya pada Oktober 2018 silam, para personel Satgas Naturalisasi Ciliwung terus bergerak, mengabdikan diri mengawal kebersihan sungai tersebut.
Tim Satgas, Suparno Jumar menjelaskan, mereka selalu turun ke sungai, setiap Senin sampai Jumat, sejak pagi hingga petang.
Jumlahnya kini 42 personel. Awal dibentuk, terdiri dari unsur TNI, ASN, komunitas, masyarakat. “Kemudian dalam proses perjalanannya saat ini, satgas hanya beranggotakan tim komunitas dan tim lokal,” tutur pria yang akrab disapa Pakde Jumar.
Mereka yang Ikut Berjasa Meraih Kembali Adipura Bagian 1
Mereka sadar, membersihkan Ciliwung tidak cukup dengan memungut sampah dari sungai saja. Sebab, sampah akan terus datang terbawa aliran air. Oleh karena itu, mereka juga bergerak mengedukasi masyarakat, untuk berhenti membuang sampah ke sungai, dan mulai mengelolanya.
Masyarakat mulai dikenalkan soal pemilahan sampah, dan pengelolaannya sesuai dengan jenis sampah.
Dia melihat, torehan Adipura mesti menjadi tonggak awal masyarakat Kota Bogor, untuk lebih semangat mengelola sampah. Dia pun menekankan kepada masyarakat, agar tidak terlena dengan prestasi yang sudah dicapai saat ini. (fat/c)
Bank Sampah Kota Bogor
UPAYA Pemkot Bogor mengatasi persoalan sampah ditempuh dengan berbagai strategi. Salah satunya melalui pengelolaan bank sampah.
Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Hadi Suryana mengatakan, bank sampah memiliki peran signifikan, dalam pengelolaan sampah anorganik di Kota Bogor.
Mereka yang Ikut Berjasa Meraih Kembali Adipura Bagian 1
Sejak 2015, mereka sudah berhasil mereduksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, sebesar 20 persen. Karena setiap harinya, bank sampah dapat mengolah hingga 7 ton sampah.
Selain pengelolaan secara langsung, bank sampah juga ternyata berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Kehadiran bank sampah, memicu meningkatnya kepedulian masyarakat pada sampah dan lingkungan.
“Itu membuat mereka lebih terpacu dan semangat mengumpulkan sampah. Sampah yang awalnya takndipansang kini justru menjadi pundi-pundi rupiah tambahan,” terang Hadi.
Dia menyebut hingga saat ini, Kota Bogor memiliki 127 bank sampah. Jumlah itu terdiri dari Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (BASIBA), dan bank sampah unit yang tersebar di seluruh kecamatan.
DLH juga masih sangat terbuka pada warga, yang ingin membuka bank sampah. Pemkot justru akan memfasilitasinya dengan memberikan sosialisasi, pendampingan, dan fasilitas berupa kantong pemilah, buku tabungan, dan timbangan digital.
“Terpenting sudah terbentuk kepengurusan nanti akan diperkuat legalitas dari surat keputudan dari kelurahan,” imbuh dia. (tesal)

Berita Terkait

Berikan Komentar