Mengintip Kampung Alpukat di Bogor, Hadirkan Alpukat Terbaik se Indonesia

mediabogor.com, Bogor – Kini Kota Bogor memiliki sentra produksi buah alpukat di wilayah Kampung Pabuaran Pasir RT 03/10 Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kampung alpukat Pabuaran yang dikelola oleh Kelompok Taruna Tani (KTT) Muara Jaya Tani ini, menanam 10 varietas bibit unggul alpukat terbaik se Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Irwan Riyanto yang meresmikan kampung alpukat ini menyampaikan, kawasan ini, menjadi sentra kawasan buah alpukat yang menghasilkan bibit-bibit unggul untuk komoditi buah alpukat.

“Jadi, nanti daerah lain atau siapa pun yang mencari alpukat yang bagus ya, di sini tempatnya. Saya berharap kawasan ini, juga menjadi agrowisata dan eduwisata tempat orang belajar mengenal tentang buah alpukat sehingga orang yang membeli tidak hanya menikmati buahnya tapi juga tahu jenis apa yang di konsumsi,” ucapnya usai peresmian yang didampingi Ketua Yayasan Alpukat Nusantara, Mohammad Reza Tirtawinata, Rabu (19/6/19).

Irwan berharap dengan adanya pengembangan lahan ini, pertanian di Kota Bogor tidak hilang karena lahannya banyak dijadikan perumahan. Yang mana sekarang ini, Bogor sudah menjadi kota metropolitan.

Ia menyebut Kementrian pertanahan sudah meng nol kan pertanian Kota Bogor. Di mana dari 320 hektar lahan yang ada di Kota Bogor, yang dimiliki warga hanya 150 hektar. Sedangkan 170 hektar nya sudah dimiliki oleh PT untuk dijadikan perumahan. Tapi belum dilaksanakan karena mereka harus membebaskan lahan R2.

“Saya coba membuat program lahan pertanian yang abadi. Sekarang yang kita lagi rintis lahan pertanian berkelanjutan. Cita-cita di Dinas Pertanian adalah punya lahan unggulan yang dibanggakan. Contoh duren Rancamaya yang sudah dikenal di mana mana. Contoh lainnya buah maggot yang sudah bisa ekspor ke Amerika dan Eropa,” ungkapnya.

Ia berharap alpukat ini, bisa dikembangkan dan menjadi kebanggaan Kota Bogor. Karena selain diminta di mana mana, alpukat juga memiliki khasiat yang luar biasa.

“Nanti kalau sudah panen kita gaungkan sama-sama. Bila perlu ekspor. Kita suplai ke eksportirnya dan kita gandeng PT apa saja yang ekspor alpukat. Itu bagian yang bisa membesarkan kita semua,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Ketua Kelompok Taruna Tani (KTT) Muara Jaya Tani, Fauzi Afandi, dipilihnya kampung Pabuaran karena di sini banyak lahan tidur yang belum terkelola.

“Makanya kita manfaatkan. Kenapa alpukat karena potensinya luar biasa dan peminatnya cukup tinggi. Sekarang ini, kita sudah menamam 1000 pohon di lahan seluas 3,2 hektar. Nanti pengembangan ke depan akan ditanam kembali sebanyak 6000 pohon di lahan seluas 2 hektar. Jadi, keseluruhan kawasan alpukat seluas 5 hektar,” jelasnya.

Selain sebagai sentra produksi alpukat, lanjutnya, kawasan ini, juga akan dijadikan edu wisata untuk belajar mengenal alpukat yang varietasnya adalah yang terbaik di Indonesia.

“Kita juga menjual bibitnya. Untuk harga bibit bervariasi dari yang terendah Rp2000 per poliback yang ukuran 15 dan itu yang belum disambung. Kalau sudah disambung nanti harganya Rp10-35 ribu tergantung ukurannya,” pungkasnya. (*/d)

Berita Terkait

Berikan Komentar