
MENDIDIK ANAK AGAR EQ NYA TINGGI ITU PENTING
MENDIDIK ANAK AGAR EQ NYA TINGGI ITU PENTING
Mediabogor.com, BOGOR – EQ itu seringnya ditemeni dengan IQ. Apa yah bedanya. Mudah-mudahan sudah pada tahu. IQ itu kecerdasan intelegensi. Bahasa simpelnya kecerdasan otak. Kalau EQ itu kecerdasan emosional, bisa mengatur emosi alias tidak tempramen. Siapa yang dikit-didkit marah saat anak tidak bisa melakukan sesuatu, ups. Berarti belum cerdas mengatur atau mengintrol esmosi. Alias EQ nya masih rendah. Oh no!
Jujur, aku juga masih begitu. Pengennya instan, jika anak ga bisa pengennya angry! Itu dulu insyaallah. Biarkan menjadi kenangan masa lalu yang kelam yang semoga tak terulang kembali. Sekarang saya ingin menjadi ibu yang bisa mengontrol esmosi, pengen EQ cerdas. Ada ga dalil islamnya?. Kontrol esmosi itu berakaitan dengan kesabaran. Perintah sabar dalam mendidik anak itu jelas sekali dalam islam. Sabar saat anak belum bisa beramal sholeh, lalu kita telaten ngajarinnya, ga sambil marah. Insyaallah itu sudah EQ tinggi. So mengukur EQ tinggi itu gampang, bercerminlah pada diri sendiri.
Kalau sudah stabil kelola emosional nya, bravo! Itu bagus banget. Tapi kalau masih labil ga usah berkecil hati, selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan hidup, artinya diberi kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Meningkatkan EQ nya agar tinggi.
Bukan berarti IQ itu tinggi itu gak penting. Saya ga bahas banyak tentang IQ tinggi, karena saya dan semua sepakat kalau IQ tinggi itu penting bangets. Karena EQ yang kurang mendapat perhatian dari saya dan mungkin kamu. Makanya ini menjadi hal menarik untuk diperhatikan.
Hati-hatilah, jika punya anak yang penting nilai matematikanya tinggi, raport nya bagus tapi EQ tidak diperhatikan. Lalu sama temen dia pelit, sama guru gak hormat, sama tetangga cuek, dan seabrek karakter negatif lainnya. Itu artinya IQ tinggi tapi EQ rendah. Karena yang seperti itu tidak ada kemuliaan dalam hidupnya.
Mindset kita mesti dirubah anak kita harus cerdas dan EQ nya juga tinggih. Menurut para ahli
kesuksesan hidup seseorang itu 80% ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ), sisanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ). Tentu, buat bunda yang anaknya mau sukses dunia dan akhirat mesti mulai memperhatikan perkembangan EQnya.
Seorang pembisnis sukses misalnya. Tidak cukup dia memiliki ilmu tentang bisnis. Tapi bagaimana dia harus bisa memuaskan pelanggannya sehingga peka dengan kondisi sosial dan perasaan pembelinya. Agar kuat menghadapi persaingan bisnis dibutuhkan kesabaran dan kekuatan mental. Agar skilnya terasah, menjalin hubungan baik dengan mitra sesama pembisnis di bidang lain yang sudah mapan. Agar untung banyak ia menjalin hubungan baik dengan supplier, mencari suplier kesana kemari agar mendapat harga termurah. Saat ada Pendemi dan mengalami kerugian dia tidak terjatuh tetapi memiliki mental kuat agar tetap bertahan tanpa stres.
Bersambung
Part 1
Deni Heryani
Berikan Komentar