
Meledaknya Warga pada Pembagian Bansos Ayam dan Telor, Diduga Kurangnya Masyarakat
Mediabogor.co, BOGOR – Pembagian bantuan sumber protein hewani, berupa daging ayam dan telur untuk Keluarga Rawan Stanting (KRS) di Kantor PT. Pos Indonesia cabang Leuwiliang beberapa waktu lalu, mengundang keprihatinan Kepala Desa di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, ledakan antrian para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terjadi karena diduga kurangnya sosialisasi antara PT. Pos Indonesia cabang Leuwiliang dan Pemerintah Desa (Pemdes) terkait.
Ditemui pasca kegiatan lanjutan Hari Jadi Bogor (HJB) 541, di Kantor Camat Leuwiliang, salah satu perwakilan Kades Emay Sumarno, menyatakan solusinya kepada PT. Pos Indonesia cabang Leuwiliang.
“Kami mengharapkan Ketua koordinator Bansos Leuwiliang, dapat mengabulkan keinginan kami, tentang penyalurannya setiap bansos di kantor desa,”kata dia.
“Kasihan para lansia harus antri berlama-lama di sana, selain berjubel dengan lahan yang sangat terbatas, kemungkinannya bisa saja mereka pinsan,” jelasnya, Rabu 07 Juni 2023, melalui sambungan telepon selulernya.
Menurutnya, demi kepentingan warga yang mendapatkan bansos, harus di layani semaksimal mungkin, utamanya dalam hal kesehatan para KPM.
“Dengan banyaknya lansia yang harus berlama-lama mengantri, ditambah lagi adanya anak-anak yang dibawa orang tuanya antri, tentunya itu dari sisi kesehatan tidak baik. Pembagiannya kan tidak harus di kantor pos, baik itu pembagian bansos beras ataupun krs kan bisa di desa,” ungkapnya.
Dalam keterangannya saat di konfirmasi wartawan, Kepala PT. Pos Indonesia cabang Leuwiliang, Zulfadi mengatakan persoalan itu bukan kewenangannya.
“Karena ini wewenang pusat jadi nanti akan kita disampaikan ke pusat, karena semua instruksi dan droping pusat, Kalau cabang hanya pelaksana saja.”jelasnya.
“Mengenai usulan dan keinginan kepala desa, terkait penyaluran semua bantuan tentunya, saya pribadi tidak mempunyai wewenang mengenai hal ini.” katanya. (Ipay / Agil)
Berikan Komentar