Mahasiswa KKN UIKA Dorong Pencegahan Stunting Lewat Edukasi Gizi di Desa Pagelaran.

Mediabogor.co, BOGOR – Dalam upaya mendukung program nasional pencegahan stunting, mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor yang tergabung dalam Kelompok 12 Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertema Zero Stunting di RW 03, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan, antara lain Ketua RW 03 Ahmad Ridwan, ahli gizi Puskesmas Yazid Ramdhani, bidan desa Maryah, dan Kader Posyandu Rosmawati. Sebanyak 29 peserta yang terdiri dari ibu hamil dan ibu dengan balita mengikuti penyuluhan dengan antusias.

Koordinator kegiatan, Salsa, menyampaikan bahwa edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Masyarakat, khususnya ibu mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak sejak masa prakehamilan, kehamilan, hingga periode awal kehidupan anak, demi mencegah terjadinya stunting.

“Pemahaman yang baik mengenai asupan gizi, peran 1.000 hari pertama kehidupan, serta pentingnya konsumsi tablet tambah darah bagi wanita usia subur sangat krusial untuk membentuk generasi yang sehat dan cerdas,” jelasnya.

Dalam sesi pembukaan, Yazid Ramdhani menekankan bahwa peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas Posyandu sangat penting. Melalui Posyandu, pertumbuhan anak dapat dipantau secara berkala, sekaligus sebagai media pemberian vitamin dan layanan kesehatan lainnya.

Penyampaian materi dilakukan oleh dua mahasiswa UIKA, Sulistina dan Fira Novitriani. Dalam pemaparannya, Fira menguraikan dampak jangka panjang stunting, termasuk hambatan dalam kemampuan belajar dan produktivitas anak saat dewasa.

Suasana kegiatan berlangsung interaktif. Para peserta aktif bertanya dan berdiskusi, serta mengikuti sesi kuis berhadiah yang disiapkan panitia untuk meningkatkan partisipasi. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta dan tim pelaksana.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UIKA berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan literasi kesehatan masyarakat desa, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan. (Agil).

Berita Terkait

Berikan Komentar