
LASQI kecamatan Leuwiliang Gelar Festival Seni Qasidah, Marawis dan Hadroh
Mediabogor.co, BOGOR – Lembaga Seni Qosidah Indonesia (LASQI) persiapan lomba di kabupaten Bogor 4 maret 2023 nanti. Hal ini dilakukan, seni merupakan salah satu media dakwah yang diharapkan memiliki jalur luas untuk terus disiarkan kepada masyarakat dengan memiliki nilai-nilai Islam.
“Kita dari Panitia tingkat kecamatan Leuwiliang memilih dari 10 desa dengan cara membuat festival mana yang terbaik yang nantinya mewakili kecamatan Leuwiliang untuk ke tingkat kabupaten Bogor. ‘ kata Ratnawati ketua Panitia pelaksana festival kepada mediabogor.co ( 20/1/2023).
Ratnawati mengatakan, Festival Seni Qasidah, Marawis dan Hadroh yang dapat memberikan motivasi kepada 10 Desa yang ada di kecamatan Leuwiliang, sebagai salah satu cara paling praktis dan persuasif guna membendung limbah informasi yang merusak moral untuk memberikan manfaat bagi lapisan umat. Acara yang diselenggarakan di Balai sulanjana Alau-alun kecamatan Leuwiliang.
“Kegiatan Festival Seni Qasidah, Marawis dan Hadrah adalah syarat dengan muatan dan rumusan nilai agama, yang menjadi tanggung jawab dan peran serta lembaga seni budaya, tokoh – tokoh pimpinan agama, termasuk para seniman,”paparnya.
Kata dia, untuk melaksanakan pembangunan dan menjawab berbagai tantangan melalui pintu dan bahasa seni budaya Islami.
Ratnawati menambahkan, seni relegi adalah salah satu jenis musik dengan unsur religius yang kental untuk mengiringi shalawat atau pujian kepada Allah dan Rasul, disertai tari-tarian sufistik.
“Seni relegi seperti Qasidah, Marawis dan Hadroh adalah salah satu jenis “band tepuk” sebagai alat musik utamanya dan musik ini merupakan kolabrasi antara timur tengah dan Jawa Barat, dan memiliki unsur keagamaan yang sangat kental serta sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Tambahnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Barengkok Yulisdiawati mengatakan, kegiatan ini sangat mengapresiasi kepada Panitia pelaksana sudah memberikan aprisiasi estetis, karena karya seni seperti seni yang bernuansa islami jangan hanya sekedar ditangkap dengan indrawi saja.
“Bentuk empati dan aprisiasi kami- kami dari perwakilan kepala Desa se- kecamatan Leuwiliang terhadap Komite Seni musik bukan hanya menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan batasan indrawi saja, tetapi dari nilai estitika seni relegi perlu ada penghayatan mendalam karena nyayian nada dan irama yang dilantunkan nuansanya sangat kentalnya nuansa islaminya serta seni relegius merupakan ungkapan keindahan lirik sebagai makna hidup dalam lirik lagu representasi kehidupan duniawi dalam lirik lagu cari berkah dan dunia akherat” Tuturnya. ( Agil).
Berikan Komentar