
Kota Bogor Punya Museum Pertanian Terbaik di Asia Tenggara
mediabogor.com, Bogor – Sekretaris Jenderal (sekjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Syukur Iwantoro meresmikan Museum Pertanian Nasional Indonesia yang berada di Jalan Ir. H. Juanda No 98 Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (22/4/19). Turut hadir dalam peresmian ini, mantan Menteri Pertanian, Sjarifudin Baharsyah yang merupakan salah seorang penggagas Museum Pertanian.
Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro yang mewakili Menteri Pertanian mengatakan, museum pertanian ini, adalah museum pertanian terbaik di kawasan Asia Tenggara yang akan menjadi wisata edukasi dan akan terintegrasi dengan destinasi-destinasi wisata di Kota Bogor.
Ia menuturkan, museum ini, akan terus dikembangkan dan dilengkapi dengan mengacu pada referensi dan perkembangan permuseuman secara internasional.
“Saya yakin museum ini juga bisa menjadi ikon tujuan wisata budaya dan edukasi di Kota Bogor. Museum Pertanian ini, menjadi tonggak sejarah bangsa kita untuk menang dan menata masa depan pertanian Indonesia,” ucapnya.
Kepala Pusat Pepustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian yang juga penanggung jawab Museum Pertanian, Leli Nuryati menyampaikan, Museum Pertanian menawarkan konsep wisata edukasi dengan tema “Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan” artinya museum ini, hadir untuk menyampaikan informasi sejarah perjuangan dan perkembangan pertanian bangsa dari masa lalu hingga masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang.
“Konsep yang ditawarkan dari museum ini adalah mengkaitkan sejarah pertanian dan peradaban dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sesuai dengan temanya “Connecting The Past To The Future”, jelasnya disela peresmian Museum Pertanian di Bogor.
Museum ini, lanjut Leli, diharapkan mampu menghadirkan metode pembelajaran sejarah baru yang tidak menjemukan di samping meningkatkan minat dan kepedulian masyarakat khususnya para generasi muda terhadap pertanian sehingga para generasi muda tertarik untuk memahami sejarah pertanian bangsanya.
“Sementara ini, Museum Pertanian masih membebaskan tiket masuk alias gratis. Harapannya museum ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat khususnya para generasi muda,” tandasnya.
Leli menambahkan, ke depan lantai 4 Gedung D ini, akan dibangun zona rooftop, yang memungkinkan pengunjung dapat menikmati panorama Gunung Salak, dengan fasilitas gazebo sederhana yang dikelilingi sarana edukasi hidroponik.
Yang menarik, selain memiliki spot foto yang instagramable, di galeri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip – icip produk kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia. (*/dy)
Berikan Komentar