
Kota Bogor Kekurangan 1.200 Guru
Mediabogor.co, BOGOR – Banyak pihak menyoroti masalah kekurangan guru di Kota Bogor, termasuk anggota DPRD Kota Bogor. Berdasarkan data, tercatat Kota Bogor kekurangan 900 guru SD dan 300 guru SMP. Hal ini merupakan masalah yang serius dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Karena kekurangan guru akan berdampak pada kualitas pendidikan sekaligus output dari pendidikan tersebut, yakni siswa-siswinya.
Kondisi ini sangat kontradiktif dengan fakta banyaknya pengangguran di Kota Bogor. Berdasarkan pengalaman, untuk menjadi seorang tenaga pengajar sangatlah mudah. Tidak banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti pekerja kantoran. Apalagi materi pelajaran SD masih mendasar. Tidak menguras banyak waktu untuk mempersiapkannya. Yang dibutuhkan adalah stok sabar dan amunisi kasih sayang.
Sepertinya yang membuat enggan para pencari kerja melamar menjadi guru adalah jabatan sebagai pekerja honorer. Sudah menjadi rahasia umum, guru honorer mendapatkan gaji yang sangat minim. Jauh berbeda dengan gaji setelah diangkat menjadi guru PPPK atau guru ASN. Sudahlah gaji guru honorer minimalis, tanpa tunjangan, dan tanpa jaminan kesehatan pula. Alhasil banyak yang mundur teratur untuk menjadi guru honorer terutama di SD.
Sedangkan untuk menjadi guru PPPK apalagi ASN, mekanismenya sangatlah sulit. Banyak syarat, banyak saingan, periode perekrutannya pun lama, ditambah banyak kecurangan. Dan yang mengherankan, jumlah perekrutan yang dibuka kurang dari tenaga yang dibutuhkan. Karena alasan kurangnya anggaran daerah untuk menggaji PPPK dan ASN kedepannya. Miris sih.
Semakin miris jika dibandingkan dengan kondisi guru di masa kejayaan Islam. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, gaji guru sebesar 15 dinar per bulan. 1 dinar = 4,25 gram emas. Dengan harga emas yang melonjak saat ini, sekitar Rp 1,9juta per gram, maka gaji guru mencapai Rp. 121,125juta per bulan. Luar biasa, sangat sejahtera.
Guru, terutama guru yang mengajarkan Al-Qur’an (cara membacanya dan kandungan isinya) adalah yang paling berhak mendapatkan gaji. Karena Islam sangat menghargai ilmu. Dari ilmu inilah akan lahir amal perbuatan/ibadah yang sesuai dengan aturan Sang Pencipta, Allah Swt.
Vinsi Pamungkas,
Bogor Utara
Berikan Komentar