Korban Kebakaran Pasar Leuwiliang Ngaku Belum Ada Kejelasan Relokasi dan Bantuan dari Pemerintah

Mediabogor.co,BOGOR – Sepekan pasca kebakaran pasar Leuwiliang  yang menghanguskan kios dan Los serta Auning yang terjadi pada rabu malam (27/09/2023) lalu, masih menyisakan pilu bagi para pedagang. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait relokasi dan bantuan dari pemkab bogor. Jumat (6/10/2023).

Tuti salah satu pedagang yang kios nya terbakar mengungkapkan, dirinya memiliki dua kios yang satu buat jualan kerudung dan yang satu nya lagi  dikontrakin, tapi semua perabotannya milik saya dan semua hangus terbakar. Saya sendiri berjualan dari tahun 2015.
“Pada saat kebakaran posisi saya sudah dirumah jam habis sholat isya, pas gitu saya ditelpon sama teman yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan pasar Leuwiliang,”kata dia.
“Dia mengabarkan bahwa ada kebakaran di Pasar tapi di pasar bawah dilapak buah, terus saya tanya jauh nggak ke pertokoan mereka menjawab jauh bu ke saya dan mereka mengira nggak akan sampai ke pertokoan, saya di telepon itu pas jam 8 malam,”ujar dia.
“Ternyata pas nyampe pasar itu sudah sampai pertokoan yang di blok B,A,K, Kalau untuk kerugian saya pribadi sekitar 50 Jutan untuk kios nya sendiri ada dilantai dua nomor 82 sama 187,”beber dia.
“Untuk sementara dari pemerintah sendiri beluma ada bantuan, Hanya ucapan belasungkawa saja, tapi dari pihak polri sudah ada bantuan berupa makanan seperti pop mie beras dan air mineral baru itu saja sih.”jelasnya
Tuti berharap segera direalisasikan untuk penampungan sementara agar bisa berjualan karena kasihan bukan saya aja tapi banyak para pedagang yang jadi korban kebakaran, bahkan hari ini ada yang mau melahirkan tapi belum punya uang untuk biaya persalinan sementara toko tempat usahanya semua habis terbakar, kakak saya pun terpaksa menyuruh pulang anak – anaknya dari pondok pesantren karena ya belum bisa membayar biaya dipondok.
“Untuk relokasi sendiri hingga saat ini belum jelas, belum rampung pembahasannya masih bolak-balik ke pemda ketua paguyuban pasarnya, jika nanti pasar Leuwiliang dibangun kembali, harapannya hak saya jangan sampai hilang di dua toko itu, saya berjualan memiliki toko tesebut dari tahun 2015.”tuturnya. ( Agil).

Berita Terkait

Berikan Komentar