
Konsultasi Publik Businesss Plan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Paparkan Target dan Kendala
Konsultasi Publik Businesss Plan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Paparkan Target dan Kendala
mediabogor.com, Bogor – Di tengah pengejaran target produksi air bersih 3350 liter per detik, rupanya PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor masih terkendala persoalan sampah dan limbah yang mempengaruhi air baku. Hal tersebut dipaparkan oleh Dirut PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya dalam acara Konsultasi Publik Businesss Plan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Senin (16/1) di ICC Room, Botani Square, Bogor Tengah.
“Setidaknya ada empat kendala yang membuat keberlangsungan Produksi Air secara umum terhambat, yaitu Keterbataan Pemanfaatan Sumber Air Baku, Kapasitas Terpasang sudah Full Capacity (untuk kebutuhan harian), Kehilangan Air masih tinggi, Biaya Investasi dan Keuangan yang diperlukan untuk peningkatan pelayanan sangat besar dan terbatas,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Rencana Program kegiatan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor pada periode 2018 – 2022 adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan total investasi sebesar Rp. 193,488 Milyar. “Juga membutuhkan Investasi sebesar 366,410 Milyar untuk pengembangan jaringan perpipaan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, PDAM akan mengembangkan MIS dan GIS sebesar 19.550 Milyar,” tambah pria kelahiran Bandung tersebut.
Untuk mempertahankan distribusi Air agar tidak terlalu banyak gangguan, kata dia, program penuruan kehilangan air membutuhkan total investasi sebesar 131.616 Milyar. Total seluruh Investasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 2018 – 2022 sebesar 779 Milyar.
Progress yang sedang, kata Deni, berjalan adalah pembuatan Spam Katulampa efektif digunakan di akhir bulan September 2018. Juga pembuatan Resevoair dengan target dapat digunakan di bulan Juni 2018.
“Mudah mudahan ini menjadi idle kapasitas kita untuk memperbaiki layanan kita yang saat ini sensitif terhadap gangguan ganguan mulai dari limbah atau keperluan tinggi,” tutupnya.
Selain itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, selain faktor alam, faktor limbah pabrik dan limbah proyek Bocimi disinyalir menghambat produksi air yang juga mengandalkan air permukaan sungai Cisadane. “Sudah dikirimkan Surat kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Nanti saya komunkasikan dengan Bupati Bogor untuk menindak,” tegasnya pada awak media.
Untuk mencapai program kerja yang dicanangkan PDAM, sambungnya, proporsi pendaaannya PDAM dalam total investasi sebesar 34% yaitu sebesar 266 Milyar, APBD I 5% sebesar 39 milyar, APBD II 27% setara dengan 209 Milyar, APBN 16% dengan total 123 Milyar. Program Kerja 2018 – 2022 ini melibatkan Proporsi Pendanaan Swasta sebesar 18% atau sebesar 138 Milyar. (MH)
Berikan Komentar