
Kisah Brian Sulap Kertas Jadi Barang Ekonomis Tembus Pasar Internasional
Mediabogor.co, BOGOR – Koran atau kertas bekas yang umumnya tidak terpakai disulap Brian Wiryawan (44) menjadi bahan dasar kerajinan berbagai bentuk yang memiliki nilai jual.
Dari kertas yang umumnya merupakan koran bekas, dengan teknik menganyam yang dimiliki, Brian dapat menjadikan berbagai kerajinan fungsional seperti tas, bindex, tempat tisu, vas bunga hingga miniatur kapal pinishi.
Puluhan hingga ratusan karyanya dapat dilihat di Galeri Sebelas Kopi, Kampung Kebon Kopi RT 9 RW 11, Pabuaran, Cibinong, Kabupaten Bogor yang juga menjadi kediamannya. Dalam berkarya, ia tak sendiri. Ia turut menggandeng sejumlah tetangga aktif sebagai pengrajin.
“Bagi saya ini merupakan kegiatan sosial ekonomi. Sosialnya melibatkan warga sekitar yaitu tetangga sebagai pelaku. Ekonominya adalah kerajinan ini dapat dijual dan bermanfaat juga untuk mereka,” kata Brian, Minggu (18/4/2021).
Ia menjelaskan, mulanya sekitar Oktober tahun 2017, Brian mengadakan roadshow dari RT ke RT memperkenalkan gagasannya membuat kerajinan berbahan dasar kertas tersebut. Sekitar ratusan orang yang rata-rata merupakan IRT tertarik mengikuti.
Dirinya ingin agar ilmunya dalam berkarya dapat ditularkan dan bermanfaat bagi warga sekitar. Mereka dapat memiliki keahlian sekaligus pekerjaan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah.
Ternyata roadshow itu tidak sia-sia baginya, meski jumlah peminat berkurang namun hingga kini Brian dibantu oleh 27 orang tetangganya yang terdiri dari pengolah bahan dasar dan 4 orang penganyam.
Dari gagasan Brian hingga tangan-tangan para penyerap ilmunya melalui roadshow, menjadikan produk tas sebagai produk paling favorit dengan berbagai ragam bentuk dan warna. Wajar saja bila dalam sehari Brian dapat menghasilkan 5 hingga 6 bentuk dasar tas yang belum diolah.
“Dari masih dalam bentuk dasar kemudian prosesnya di lem hingga menyatu semua kertasnya padat masuk proses cat kemudian finishing di politur. Setelah jadi untuk tas terjual dengan harga mulai dari Rp100 Ribu hingga Rp450 Ribu,” jelasnya.
Namun untuk produk lainnya, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena harganya bervariasi mulai dari Rp20 ribu dengan produk tempat simpan jarum jahit hingga Rp450 ribu yang merupakan produk tas. Diketahui, karyanya sudah terjual hingga ke Kutai, Palangkaraya, Palembang, Jambi hingga ke Hongkong dan Jerman.
Tak hanya itu, karyanya juga pernah mengikuti berbagai macam pameran kerajinan tingkat internasional seperti di Filipina pada tahun 2018 dan Korea Selatan pada tahun 2019.
“Tahun 2020 lalu ada satu pengusaha memesan kepada saya tempat penyimpanan cerutu sebanyak 20.000 pcs yang dikirim ke Jerman. Alhamdulillah jadi prestasi lagi karya warga Cibinong sampai ke luar negeri,”
Ia menerangkan, sampai saat ini usaha milik Brian sendiri belum menggunakan aplikasi online shop. Biasanya dijual melalui aplikasi sosial media seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. (Mail)
Berikan Komentar