
Kepala BNPB Beri Kuliah Umum Bencana, Pembangunan dan Masa Depan Bangsa
mediabogor.com, Bogor – Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, dan di patahan lempeng dan titik api. Inilah yang menjadikan kondisi geografis Indonesia berhubungan dengan kebencanaan alam.
Hal itu, dikatakan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo saat memberikan kuliah umum bencana, pembangunan serta masa depan bangsa di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga Kabupaten Bogor, Selasa (19/3/19).
“Marilah kita intropeksi diri terhadap negara kita. Ketika kita bicara kebencanaan alam, kita lihat sumbernya. Korban bencana alam melampaui korban perang dunia ke 1 maupun perang dunia ke 2. Di Indonesia sendiri ada 185.677 jiwa meninggal dunia karena bencana alam,” sampainya.
Ia melanjutkan, presiden juga sudah menyampaikan dan melarang pembangunan infrastruktur yang dapat menyebabkan longsor ataupun bencana alam yang lain. Perbuatan manusia yang harus disikapi contohnya Gunung Wayang Jabar yang merupakan daerah resapan wilayah Jabar. Sekarang digunakan petani menanam kentang dan bawang.
“Saya minta kepada pemerintah agar mengembalikan fungsi Hutan Gunung Wayang. Kalau ini di biarkan makan Kota Bandung tiap tahun akan banjir,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya, pembakaran hutan dan sungai kotor. Ada dua hal penyebab kebakaran hutan yakni karena alam dan karena ulah manusia yang sengaja membakar hutan.
“Saya sudah saya sampaikan kepada Prajurit Siliwangi agar memerangi limbah sungai. Sungai Citarum dikatakan sebagai sungai terkotor di dunia. Saya tidak terima itu. Makanya saya perintahkan prajurit Siliwangi berjibaku membersihkan Sungai Citarum untuk menjadi Citarum Harum. Kegiatan ini, merupakan penyemangat agar kita bisa menyelamatkan bumi untuk generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Soal permasalahan sampah plastik, masih kata Doni, Indonesia no 2 penghasil plastik terbesar dunia. Untuk itu dirinya berharap, diawali dari IPB Bogor bisa menjadi yang terdepan dalam mengkampanyekan pengurangan sampah plastik. Lalu untuk antisipasi bencana Tsunami dapat dicegah dengan penanaman pohon diantaranya Bakau, Ketapang, Cemara Udang, dan Pohon Pule.
“Kalau kita merasa sebagai bangsa yang besar dan maju, berbuatlah untuk masa depan penerus bangsa ini. Sungai air adalah sumber kehidupan. Sungai adalah peradaban suatu bangsa. Dan kita bisa menjadi pahlawan kemanusiaan ketika kita berbuat untuk keselamatan manusia.
Mari kita jaga alam dan alam akan menjaga kita,” tandasnya.
Sementara, rektor IPB, Arif Satria menyampaikan, ada tiga etika yang perlu diketahui yaitu etika antro pasentrisme, etika bio sentrisme, dan etika eko sentrisme. Di lombok ada sistem Sawen artinya hutan tidak boleh di tebang. Laut di sawen artinya laut tidak boleh dipanen. Itu artinya masyarakat tempo dulu sudah menghargai hutan, laut, dan alam sekitar.
Selain kuliah umum, dilakukan juga penandatanganan MOU antara IPB dengan BNPB dan penandatanganan MoU antara IPB dengan Kwartir Daerah gerakan pramuka Jawa Barat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama & Hubungan Alumni IPB & Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu, dihadiri sekitar 350 orang yang terdiri dari para wakil rektor, dekan se IPB serta dosen dan mahasiswa. (Penrem 061/Sk)
Berikan Komentar