Kena Dampak Rel Ganda, SMAN 4 Bogor Layangkan Surat Dispensasi ke Balai Teknik Perkeretaapian Jabar

mediabogor.com, Bogor – SMAN 4 Bogor melayangkan surat permohonan dispensasi kepada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat, terkait pembongkaran Masjid SMAN 4 Bogor yang terkena dampak pembuatan jalur ganda kereta api yang akan dilaksanakan oleh PT KAI.

Berdasarkan surat undangan dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 005/1542/Pemksm Tanggal 26 September 2019 tentang Pelaksanaan Verifikasi, Validasi dan Penilaian Kegiatan Penertiban Lahan Antara Sukabumi, Lintas Bogor-Yokyakarta, Segmen Maseng-Cigombong- Cicurug dan Segmen Cicurug-Parungkuda-Cibadak-Karang Tengah – Pd. Leungsir-Cisaat-Sukabumi, bahwa SMA Negeri 4 Bogor akan terkena dampak penertiban lahan terkait proyek Jalur Ganda Kereta Api.

“Ya, kita sudah menyampaikan permohonan dispensasi kepada Ditjen Perkeretaapian melalui Pemprov Barat, per 10 Oktober lalu, agar bangunan masjid tidak dibongkar. Surat itu pun sudah ditembuskan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II dan Pemkot Bogor agar diketahui lantaran pemkot Bogor juga punya andil dalam pembangunan, serta sepatutnya tahu dan membantu persoalan ini,” kata Kepala SMA Negeri 4 Bogor, Enung Nuripah.

Ia menjelaskan, lahan yang akan terbongkar itu, sudah tercatat dalam Aset Provinsi Jawa Barat, berupa kantin, lapangan olah raga, dan masjid yang dibangun dengan dana partisipasi masyarakat, komite sekolah, dan Alumni SMA Negeri 4 Bogor. Sarana prasarana tersebut sangat diperlukan dalam proses pembelajaran dan penguatan pendidikan karakter. Dengan adanya pembongkaran bangunan tersebut, tentunya akan mengganggu kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 4 Bogor.

“Kita sih minta desainnya direkayasa supaya bangunan masjid nggak kena bongkar. Kalau lapangan atau kantin kita bisa upayakan di lahan yang lain, tapi kalau harus merubuhkan masjid, itu kita agaknya keberatan. Mudah-mudahan saja ada kabar baik rekayasa yang kita minta disetujui,” ujarnya.

Namun jika permohonan itu tidak disetujui, pihaknya ingin ada penggantian yang sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan saat pembanguan. “Oleh karena itu, kami mohon kiranya ada kebijakan berupa dispensasi sehingga Masjid sekolah yang sangat diperlukan untuk penguatan pendidikan karakter tidak terkena pembongkaran sebagai dampak pembangunan jalur ganda kereta api tersebut. Jika tidak ada dispensasi, kami memohon penggantian secara penuh sesuai dengan keadaan fisik bangunan,” harapnya. (*/d)

Berita Terkait

Berikan Komentar