Kemenperin Dorong Santri Indonesia Jadi Wirausaha Baru

mediabogor.com, Bogor – Sebagai upaya menumbuhkan wirausaha baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan program Santripreneur di Pondok Pesantren Ilmu Al Quran (PPIQ) Jl. Perum Bukit Asri Rt 03 Rw 03 Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Sabtu (16/3/19).

Dalam kesempatan ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal IKMA juga melakukan kegiatan bimbingan teknis WUB IKM dan bantuan mesin/peralatan produksi roti. Adapun bantuan mesin yang diberikan berupa planetary mixer, spiral mixer (pencampur adonan), oven, rak bakery pan, mesin potong roti, lemari pendingin, meja stainless steel, deep fryer, timbangan digital, tabung gas, selang dan regulator.

“Program Santripreneur bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan santri di pondok pesantren. Oleh karenanya, kami terus memfasilitasi melalui bimbingan teknis serta pemberian bantuan alat dan mesin untuk bekal para santi belajar kemandirian sebelum terjun ke masyarakat,” kata Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di lokasi.

Pelaksanaan bimtek di PPIQ ini, sambung Gati, akan berlangsung selama empat hari mulai tanggal tanggal 16 sd 19 Maret 2019, dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang santri.

Gati berharap, melalui kegiatan bimtek ini, para santri yang dididik dapat menerapkan apa yang diajarkan sehingga mampu menghasilkan produk roti yang baik. Di samping itu, fasilitasi mesin/peralatan yang diberikan kepada pondok pesantren dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru dari pondok pesantren.

“Diharapkan dalam empat hari ke depan, para peserta dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh para instruktur. Oleh karena itu, kami ingin ilmu yang didapat bisa diterapkan sehingga akan menjadi awal kebangkitan usaha para santri di Ponpes ini,” jelasnya.

Gati menambahkan, program Santripreneur terus digalakkan oleh Ditjen IKMA. Di mana, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 22 pondok pesantren dengan lebih dari 3000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.

“Cakupan ruang lingkup pembinaan kami diantaranya pelatihan produksi dan bantuan mesin/peralatan di bidang olahan pangan & minuman (roti dan kopi); perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim & seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair,” pungkasnya. (*/Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar