
Kelompok Tani Wanita di Tujuh Kelurahan Serentak Panen Sayuran di Kota Bogor
Mediabogor.co, BOGOR – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor menggelar panen serentak di tujuh kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) wilayah Kota Bogor.
Panen serentak yang digelar secara hybrid ini dipusatkan di KWT ASRI GWKP Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat.
Ketujuh KWT yang mengikuti panen serentak itu antara lain KWT ASRI GWKP Kelurahan Bubulak, KWT Nuri Kelurahan Ciluar, KWT MBR Kelurahan Katulampa, KWT Bina Tani Kelurahan Muarasari, KWT Srikandi Kelurahan Kedung Badak, KWT Ceriwis Kelurahan Cipaku dan KWT Sahari Kelurahan Curug.
Anas S Rasmana mengatakan, panen serentak ini dilakukan untuk mendapatkan value atau nilai kepada kelompok tani lain, bahwa program
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ada di Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pertanian.
Selain itu, kata Anas, Program P2L ini tidak mengharuskan lahan luas, hanya menggunakan 70 meter saja sudah cukup.
“Ya, tetapi catatan, lahan tersebut diizinkan oleh pemilik atau diperbolehkan dikelola sampai 5 tahun oleh KWT. Jadi syarat-syaratnya cukup mudah,” kata Anas, Selasa, (7/3/2022).
Tujuan dibentuknya program P2L ini, dijelaskan Anas jika ada force majeur, minimal bisa memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat sekitar.
Menurut Anas, Ini bagian dari strategi ketahanan pangan nasional, dengan lahan sekecil ini bisa ditanami tanaman dan sayuran. Oleh karenanya, untuk ikut P2L ini 17 item persyaratan. Ada sekitar 60 KWT yang didaftarkan, tapi yang memenuhi syarat hanya 32 kelompok.
“Pertanian ini kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 16 persen untuk PEN. Kami tadi juga dengan direktur perkebunan pada Kementerian Pertanian (Kementan) meminta support, karena ada program kampung duren di Rancamaya. Lalu tahun 2022 kami akan meningkatkan kuantitas produksi pertanian KWT, karena peluang petani kota memenuhi pasar domestik sangat besar,” ujarnya.
Anas mengungkapkan, saat ini tercatat ada 307 KWT, sedangkan untuk bioplok, budidaya ikan dan akan dibantu bantuan ternak sapi maupun untuk pupuk organiknya. Hilirasasi akan didampingi DKPP, apakah dibantu pengemasannya, atau nanti dijadikan bahan olahan dahulu.
“Jadi kedepan, kami akan meningkatkan fungsi toko tani Katulampa. Kami tingkatkan juga KWT dengan bimtek, jadi mereka bisa memahami proses hulu ke hilir. Tujuh KWT hari ini memanen salada, kangkung, pakcoi dan sawi jepang, ini untuk mengisi kelompok menengah keatas, karena organik harganya lebih mahal,” ungkap Anas.
Sementara itu, Sekertaris Kecamatan Bogor Barat, Sihabudin menuturkan, KWT ASRI GWKP Bubulak sudah bisa memanen sawi Jepang dengan kualitas sangat bagus dan bisa dimasukkan ke supermarket karena pengemasannya cukup baik.
“Tadi saat dilihat Kepala DKPP pengemasan dan kualitas sawi Jepang nya sudah bagus tinggal pemasarannya saja. Besok akan dibantu ditampilkan di toko tani Katulampa, Kecamatan Bogor Timur oleh DKPP,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua KWT ASRI GWKP Kelurahan Bubulak, Dian Martha Ekasusanti menyampaikan, panen hari ini diatas lahan 800 meter untuk pasar panen di Katulampa besok. Untuk yang dipanen adalah sawi Jepang dua bedeng, sawi hijau dua bedeng, salada hijau satu bedeng dan selada kepala dua bedeng.
“Dalam satu minggu kami juga akan melakukan panen sayur secara bergantian seperti pakcoy, kangkung dan bayam. Jadi secara berputar tidak bersamaan, kalau sawi jepang kami selalu ready setiap minggu, pasti ada tapi tergantung permintaan juga,” terang dia.
“Karena sawi Jepang itu panennya secara dipotong bukan dirabut. Belum semua orang tau sawi Jepang itu kegunaanya untuk apa, dimasaknya seperti apa, tapi kalau yang sudah tau pasti ada datang seprti dari Ciomas, Kemang dan Baranangsiang,” tukasnya. (Andi)
Berikan Komentar