Kelompok Nusa Tani Peringati Hari Bumi dengan Penanaman 260 Pohon di Hutan Kota Bogor

Mediabogor.co, BOGOR – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, Kelompok Nusa Tani menggelar kegiatan penghijauan di kawasan Hutan Kota yang terletak di Kawasan BNR, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (22/4).

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata rasa syukur manusia sebagai penghuni Bumi, dengan merawat dan menjaga lingkungan alam sekitar. Menurut Putra, pemanasan global telah menyebabkan bencana seperti longsor dan gempa bumi, sehingga kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan harus terus ditanamkan kepada masyarakat.

“Alhamdulillah, kegiatan ini didukung dan dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Camat Bogor Selatan, Dinas DKPP Kota Bogor, Polsek Bogor Selatan serta komunitas peduli lingkungan hidup lainnya,” ungkap Putra.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 260 pohon ditanam, di antaranya pohon dukuh dan pohon jambu. Selain penanaman pohon, Kelompok Nusa Tani juga mencanangkan program ketahanan pangan tingkat keluarga dengan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk beternak unggas menggunakan konsep kandang ramah lingkungan.

Putra juga menyampaikan harapannya agar peringatan Hari Bumi tahun depan bisa menjadi bagian dari program resmi pemerintah, sehingga gerakan peduli lingkungan hidup bisa dilakukan secara masif oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya warga Kota Bogor.

“Kalau tidak didukung kebijakan pemerintah, kami akan kesulitan untuk mensosialisasikan gerakan ini. Apalagi di tengah perkembangan pesat pembangunan perumahan dan gedung-gedung, menjaga ruang hijau menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.

Sebagai gagasan ke depan, Kelompok Nusa Tani mengusulkan kepada Pemerintah Kota Bogor untuk menerbitkan Perwali (Peraturan Wali Kota) mengenai gerakan “Satu Rumah Satu Pohon” sebagai upaya mengurangi pemanasan global.

Putra juga membagikan angan-angannya terkait pembangunan jembatan Rawayan sepanjang 50 meter yang akan menghubungkan Hutan Kota dengan Leweung Kota di seberangnya. Jembatan tersebut diharapkan menjadi simbol keterhubungan dua kawasan hijau sekaligus menjadi monumen pengingat akan pentingnya hubungan manusia dengan alam.

“Mudah-mudahan rencana ini mendapat sambutan baik dan dukungan dari seluruh stakeholder di Pemerintah Kota Bogor,” tutup Putra.

Berita Terkait

Berikan Komentar