
Keindahan Tersembunyi di Pantai Sawarna
Mediabogor.co, LEBAK – Mereka bilang, perjalanan menuju Pantai Sawarna itu sulit dan melelahkan. Benarkah?
Pantai Sawarna merupakan objek wisata yang terkenal di daerah perbatasan Sukabumi dengan Banten.Pantai Sawarna adalah pantai yang berada di desa Sawarna kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah, menghadap langsung ke Samudera Hindia, sehingga terdapat beberapa pantai yang ombaknya cukup besar. Selain itu pantai ini memiliki pasir putih yang halus, air yang jernih berwarna biru dengan suara deburan ombak.
Bahkan jika kalian ingin mengunjungi semua pantainya, kalian tidak akan bisa menyelesaikan wisata Sawarna dalam satu hari.
Pantai Sawarna mempunyai daya tarik tersendiri berkat banyaknya destinasi wisata yang beragam. Tak hanya Tanjung Layar, Desa Sawarna juga kaya akan pemandangan alam yang indah antara lain pegunungan, gua, dan sungai.
Hal yang dapat digambarkan dari pantai sawarna adalah suasana yang kondusif dan tenang, cocok banget deh buat refreshing. Sangat berbeda dengan pantai-pantai lain yang penuh sesak dengan pengunjung. Pantai Sawarna memiliki hamparan pasir putih nan bersih, deburan ombak yang saling bersahutan, diujung pantai terdapat karang-karang yang bisa dijadikan sebagai spot untuk berselfie ria. Sore hari adalah waktu yang sangat tepat berada dipinggir pantai, karena kita dapat melihat matahari tenggelam.
Ini adalah pengalam petama saya dan teman-teman saya berwisata ke Pantai Sawarna, Saya bersama teman-teman saya berangkat ke tujuan Pantai Sawarna dari Bogor kurang lebih jam lima pagi untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi saat musim liburan.

Kami menggunakan dua mobil untuk menuju ke pantai sawarna, waktu tempuh dari Bogor ke Pantai Sawarna kurang lebih lima jam. Kami berjalan melewati tol sentul menuju sukabumi terus lanjut sampai ke Pelabuhan Ratu. Sesampainya di Pelabuhan Ratu kami berhenti sejenak di sebuah bukit di atas pantai untuk menikmati pemandangan yang sangat indah dan mempesona, serta kami ke pasar untuk membeli cumi, udang dan kerang untuk makan malam.
Setelah melintasi perbatasan provinsi antara Jawa Barat dan Banten, kami mulai merasakan kondisi jalan yang lebih buruk dibandingkan saat kami berada di Pelabuhan Ratu yang jalanannya masih cukup mulus dan bagus. Akses menuju ke pantainya juga cukup sulit karena akses jalan yang buruk, ada yang naik turun dan beberapa tanjakan cukup curam.Jadi untuk yang ingin berwisata ke pantai sawarna pastikan bahwa supir dan kendaraan yang digunakan dalam kondisi baik.
Sesampainya di tujuan kira-kira jam 11.30 pagi WIB. Setelah sampai di pantai sawarna mungkin kita akan sedikit bingung, dimana pantainya? Ya, untuk menuju pantai kita masih harus berlajan kaki ke penginapan kira-kira sepuluh menit melewati jembatan. Tidak ada tempat parkir khusus, hanya lahan kosong dan sisi-sisi jalan yang dijadikan tempat parkir. Di sana memang kendaraan mobil tidak bisa di parkir di penginapan.
Akomodasi yang disediakan berlokasi di kawasan pedesaan yang tidak dapat diakses mobil. Akhirnya mobil kami diparkir di lahan kosong yang cukup luas. Untuk menuju penginapan kami harus jalan kaki kira-kira sepuluh menit melewati jembatan, atau bisa juga menggunakan ojek motor bagi yang membawa banyak barang. Kami membeli tiket seharga Rp 5.000,- setiap orang ketika kami tiba di pintu masuk.
Sesampainya di penginapan mungkin anda akan bertanya lagi, dimana pantainya? Dari penginapan ke pantai kita diharuskan berlajan kaki lagi menyusuri jalan setapak dikampung untuk sampai di pantai. Agak ribet ya, tapi setelah melihat pantainya tidak akan kecewa kok. FYI penginapan disana masih tergolong murah loh.
Setelah perjalanan yang melelahkan dan panjang. Matahari masih tinggi di langit ketika kami sampai. Kami langsung menuju penginapan kami, sebuah tempat yang nyaman dan hangat yang membuat kami merasa seperti di rumah. Setelah itu kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai petualangan kami. Pada pukul 3 sore, kami mulai mempersiapkan makan malam yang telah kami beli di Pelabuhan Ratu yaitu cumi, udang, dan kerang segar, dan sekarang saatnya untuk membersihkan dan menyiapkan bumbu. Setelah menyiapkan masakan untuk malam hari, kami tidak ingin meninggalkan momen untuk melihat sunset di Pantai Sawarna, kami langsung menuju Pantai Sawarna.
Suara hembusan angin laut dan suara ombak membuat kami lupa akan rasa lelah selama perjalanan. Setelah sampai, kami menemukan tempat makan dan tempat yang bagus untuk mengambil foto. Canda tawa dan seda gurau bersama teman-teman membuat kami tidak mudah merasa bosan dan disana kami langsung berenang, lalu kami juga bermain pasir dengan menggali pasir untuk mengkubur salah satu teman saya, kami juga saling melempar pasir yang membuat suasana menjadi seru karena kami berlari lari saling mengejar satu sama lain sambil menikmati keindahan alam.
Ketika matahari terbenam dan langit mulai gelap, kami kembali ke penginapan. Setelah mandi dan merasa segar, kami mulai memasak makan malam. Menu utama kami adalah cumi, udang, dan kerang, ditambah dengan berbagai makanan lain seperti ayam, telur, kangkung, tahu, tempe, dan tentu saja, sambal. Kami berkumpul di meja makan, makan bersama sambil bercanda dan tertawa. Malam itu, kami bermain game kartu truth or dare. Momen itu begitu menyenangkan dan seru. Tidak terasa, jam sudah menunjukkan tengah malam dan kami memutuskan untuk istirahat karena besok, kami berencana untuk pergi ke Pantai Tanjung Layar yang cukup jauh dari penginapan sekitar 20 menit jika berjalan kaki.
Hari kedua kami pergi ke Tanjung Layar yang sangat indah, kami pergi kesana dengan berjalan kaki sekitar pukul 08.00 WIB. Di sana sudah banyak wisatawan lokal dan asing yang sedang memotret keindahan alam. Kebetulan pantai sedang surut, jadi kami dengan bebas dapat melihat karang di Pantai Tanjung Layar yang sangat indah tersebut.
Tanjung Layar mempunyai keistimewaan yaitu terdapat sepasang karang raksasa yang berbentuk seperti layar perahu yang mengapung, itulah sebabnya tempat ini dinamakan Tanjung Layar. Selain itu, tempat ini juga memiliki gugusan karang yang membentang luas saat permukaan laut surut, dan juga terdapat bebatuan karang yang menjadi benteng penahan gelombang besar yang terus menrus datang. Menciptakan pemandangan alam yang menarik bagi wisatawan.
Pantai Tanjung Layar, Sumber : Hasil Foto Amalia Febriyani
Setelah puas mengambil gambar di Tanjung Layar, kami kembali ke penginapan untuk mempersiapkan makan siang, kami masak nasi goreng, ayam, tempe, tahu, ikan asin, lalapan dan tidak lupa sambal, kami makan sambil menikmati suasana dengan hembusan angin dan juga pemandangan sawah, disini kami saling bercanda gurai, setelah itu kami langsung beristirahat karena pada sore hari kami ingin bergegas ke pantai pasir putih. Pada pukul 16.30 WIB kami langsung menuju ke Pantai. Disana kami menikmati suasana dengan minum kelapa sambil bercanda gurau dan kami juga tidak lupa untuk berfoto-foto. Setelah matahari terbenam kami kembali menuju penginapan dan mempersiapkan makan malam dan juga beristirahat.
Hari ketiga kami pergi menuju Pantai Legoan Pari yang lumayan cukup jauh dan untuk menuju kesana kami menggunakan kendaraan, dari penginapan ke Pantai Legoan Pari kurang lebih dua puluh lima menit, tetapi disana tidak bisa diakses mobil untuk menuju pantai, kami harus menggunakan ojek yang memang pangkal disana, satu orang dihargai Rp. 20.000 karena jalanan menuju pantai juga sangat curam, dengan jalanan tanjakan yang berbelok-belok. Berada jauh dari kawasan penginapan Desa Sawarna dan letaknya yang tersembunyi di balik bukit Letaknya yang berada di balik bukit membuat pengunjung yang ingin menuju Pantai Legon Pari. Selain itu, pematang sawah merupakan pemandangan yang tersaji saat kita melewati jalan-jalan menuju pantai ini.
Pasir putih dan bersih seperti menjadi penanda kami telah tiba di Pantai Legon Pari. Pasir di pantai ini memiliki karakteristik yang lembut dan halus. Kondisi pasir yang lembut membuat pengunjung ingin segera melepaskan alas kaki dan berlarian di area pantai. Pantai Legon Pari memiliki garis pantai yang sangat lebar dan luas, garis pantainya membentang panjang hingga mencapai 4 km. Bila dilihat dari kejauhan, garis di Pantai Legon Pari melengkung dan sangat pas untuk diabadikan dalam kamera. Apalagi tekstur pasirnya yang bewarna putih menambah daya pikat dan kecantikan pesona Pantai Legon Pari.Ombak di Pantai Legon Pari termasuk dalam kategori keras dan besar namun masih relatif aman untuk dinikmati.
Berikan Komentar