
Keganjilan Deklarasi Iluni UI
mediabogor.com, Bogor – Sebelumnya sempat viral acara deklarasi almamater kampus nomor wahid di Indonesia mendukung pasangan calon presiden nomor satu. Tetapi selang beberapa waktu kemudian warga net menemukan keganjilan dalam prosesi tersebut. Ternyata tidak semua peserta yang datang adalah alumni UI, bahkan sebelumnya ketua Alumni UI Arief Budhy Hardono, telah mengeluarkan Somasi yang berisi bahwa alumni UI tidak terlibat dalam politik praktis. Dan beliau mengatakan bahwa Iluni UI menegaskan secara kelembagaan tidak akan dan tidak pernah terlibat dalam politik praktis.
Begitulah keadaan perpolitikan dalam sistem pemerintahanan yang menganut asas demokrasi. Tidak melihat nalar sehat yang jelas. Begitu juga dengan standar kebenaran yang digunakan masih rancu. Asalkan sesuatu hal tersebut mengatasnamakan suatu elemen rakyat tertentu. Maka dianggap suatu nalar yang sah yang perlu mendapat perhatian. Bahkan, hal tersebut dijadikan senjata untuk mengambil kursi kekuasaan menjelang pilpres mendatang. Oleh Karena itu, wajar saja jika sering beredar opini hoax yang menjadi racun ditengah masyarakat.
Lalu terbayang kepemimpinan selanjutnya setelah terpilih nanti. Kepemimpinan yang akan Berlangsung akan tidak netral. Kepentingan politik kelompok yang mendukungnya akan diutamakan walaupun harus dengan strategi hoax.
Lalu bagaimana Islam mengatur proses Pengangkatan khalifah. Sebagaimana yang sudah terjadi pada masa sahabat, khulafarasydin. Saat pergantian Kepemimpinan dilakukan dengan pemilihan dengan baiat hasil dari suara mufakat. Pada saat Rasulullah saw meninggal, Abu bakar RA terpilih menjadi khalifah selanjutnya.
Beliau adalah sahabat terbaik dan terdekat Rasulullah saw.
Pemimpin yang terpilih adalah orang yang meliliki keimanan yang tinggi. Kebijakannya terhadap bermasyarakat terlihat pada kesehariannya menjalankan hukum syara. Bukan mengobral janji manis saat masa kampanye ataupun memanipulasi data untuk kepentingan kampanye. Semata agar masyarakat terposana dan mau memilihnya.
Proses pemilihan pemimpin dalam Islam simple dan mudah. Semoga saja masyarakat semakin menyadari keburukan dari sistem demokrasi sekarang. Dan hijrah kepada kepemimpinan yang berasaskan Islam.
Oleh: Deni heryani (Pengamat Politik)
Berikan Komentar