Kampung Alpukat Suguhkan Bibit Varietas Unggulan Nasional

mediabogor.com, Bogor – Budidaya buah alpukat memiliki potensi yang luar biasa jika dikembangkan dengan baik. Banyak daerah mencoba mengembangkan alpukat ini, karena permintaan pasar yang cukup tinggi.

Dikatakan oleh Ketua Yayasan Alpukat Nusantara, Mohammad Reza Tirtawinata, dipilihnya Bogor yakni Kampung Pabuaran, karena di sini terdapat banyak lahan tidur yang belum termanfaatkan. Menurutnya, Bogor sangat cocok dari segi Agroklimat dan kesuburan lahan. Kemudian pasarnya juga luar biasa.

“Jakarta itu, pasarnya sudah menganga. Minta alpukat setiap hari dan itu tidak bisa dipenuhi. Saat ini, bahkan dari jauh seperti dari Flores pun mendatangkan alpukat hanya untuk menyuplai pasar Jakarta. Lah, mengapa tidak kita yang di Bogor sebagai kota tetangga yang menyediakan buah-buah terbaiknya,” kata Reza usai peresmian Kampung Alpukat di Kampung Pabuaran Pasir RT 03/10 Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (19/6/19).

Ia melanjutkan, semua varietas yang ada di sini adalah varietas unggulan nasional. Artinya sudah diseleksi dari seluruh Indonesia dan Yayasan Alpukat Nusantara yang mengumpulkannya di sini. Sehingga ini akan menjadi kebun koleksi plasma nutfah keanekaragaman alpukat-alpukat terbaik di Indonesia.

“Secara bertahap kita akan tanam sebagai indukan. Karena kita mengetahui silsilah aslinya. Dan alpukat-alpukat terbaik di Indonesia ini, kita peroleh melalui seleksi ketat antara lain lewat kontes alpukat sehingga hanya juara-juaranya saja yang kita kumpulkan dan kita catat lokasi pohon induknya di mana kemudian kita bawa untuk di bibitkan di Bogor. Jadi, di sini varietas-varietas yang sudah terseleksi tidak mudah dijumpai di tempat lain,” terangnya.

Untuk pembibitan sambungnya, dibutuhkan waktu 6 bulan sampai 1 tahun tergantung ukuran yang mau ditanam. Setelah ditanam 2,5 tahun dia sudah mulai belajar berbunga. Sehingga umur 3 tahun dia sudah panen pertama. Bahkan, alpukat ini, termasuk yang luar biasa karena dia bisa berbunga sepanjang tahun artinya tidak mengenal musim yang jelas.

“Satu pohon alpukat pada umur 8 tahun mampu menghasilkan 200 kg. Kalau saja harga jual di petani Rp 15 ribu kemudian di kali 200 kg itu sudah Rp3 juta rupiah satu pohon. Di sini ada 5 hektar. Satu hektar kita bisa tanam 200-300 pohon. Jadi, potensinya luar biasa. Dan Kampung Pabuaran akan dikenal sebagai sentra produksi alpukat,” terangnya. (*/d)

Berita Terkait

Berikan Komentar