Jelang Idul Adha, Badan Ketahanan Pangan Gelar Operasi Pasar Cabe di Kota Bogor

mediabogor.com, Bogor – Menjelang Idul Adha 1440H, Badan Ketahanan Pangan pada Kementerian Pertanian mengadakan operasi pasar cabe di empat kecamatan di Kota Bogor yakni Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Utara, Bogor Tengah dan Bogor Barat.

Acara dibuka dengan membagikan bibit pohon cabe secara gratis dan pelepasan mobil operasi pasar oleh Kepala Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Jumat (9/8/19).

Agung mengatakan, sebanyak 2 ton cabe disediakan untuk operasi pasar di Kota Bogor dengan harga lebih rendah dari harga pasar yang mengacu kepada harga pemerintah. “Jadi, Kementerian Perdagangan (kemendag) sudah mengeluarkan harga acuan pemerintah dan itu yang akan kita pakai,” ucap Agung.

Operasi pasar ini, lanjut Agung, dilakukan untuk pengendalian harga komunitas pangan dan itu nantinya akan berpengaruh terhadap besarnya inflasi pangan di daerah.

“Akhir-akhir ini, kita mendengar harga cabe mencapai Rp. 70.000. Tentunya kita harus mensejahterakan petani dan kita juga harus menjaga supaya masyarakat tidak teriak-teriak. Oleh karena itu kita harus kendalikan dua-duanya, petani harus tetap senang kemudian masyarakat pun senang,” ungkapnya.

Selain itu, di operasi pasar cabe ini, juga menyediakan sembilan bahan pokok seperti beras, bawang, telur, ayam, sapi, minyak goreng dan gula pasir. “Kita beri harga Rp.35.000 dan kita berikan margin yang layak sehingga kita bisa kasih harga Rp.40.000. Jadi, masyarakat bisa tenang,” katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Kota Bogor, Dedie A Rachim menyampaikan, di gelarnya operasi pasar cabe di empat kecamatan tersebut karena menurut hasil survei konsumsi di daerah itu cukup tinggi. Karena itu, badan ketahanan pangan menggelar operasi pasar Cabe di Kota Bogor. Menurutnya salah satu hal yang mendorong inflasi adalah komoditi cabe dan bawang.

“Memang ini yang harus kita perhatikan ke depan bagaimana menurunkan tingkat inflasi di Bogor tentu kita tidak bisa berdiri sendiri harus ada support pasokan cabe yang memadai sehingga harganya terjamin,” terang Dedie. (*/d)

Berita Terkait

Berikan Komentar