
Ini Pesan Filosofis Bima Arya-Dedie Rachim Borong Perangkap Tikus di Kayumanis
Ini Pesan Filosofis Bima Arya-Dedie Rachim Borong Perangkap Tikus di Kayumanis
MediaBogor.com, BOGOR – Pasangan calon walikota dan wakil walikota Bogor nomor urut 3, Bima Arya – Dedie Rachim (Badra), bergerilya di kawasan Bogor Utara dan Tanahsareal, Rabu (7/3/2018). Dalam kesempatan tersebut selain menyapa warga, keduanya tampak membeli sejumlah produk lokal seperti perangkap tikus hingga menjanjikan pembangunan MCK untuk warga di Kampung Cibadak, Kayumanis.
Lokasi pertama yang disinggahi pasangan Badra adalah wilayah perbatasan antara Kelurahan Kayumanis, Tanahsareal, Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor. Di Kampung Cibadak RT 1 / RW 2 itu, Bima-Dedie menemukan masih banyak warga yang tidak memiliki fasilitas MCK yang memadai. Bahkan, satu-satunya fasilitas warga untuk mandi, cuci dan kakus tampak kumuh. Padahal sekitar 15 Kepala Keluarga bergantung pada satu-satunya MCK itu.
Prihatin melihat kondisi itu, Bima secara responsif langsung mencatat kebutuhan warga di kampung tersebut untuk kemudian dimasukan dalam anggaran perubahan saat masa cutinya berakhir dan beraktivitas sebagai Walikota Bogor Juni 2018 mendatang.
“MCK merupakan sarana yang menunjang kehidupan sosial, budaya serta kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi kami untuk mewujudkan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga yang dipenuhi dari derajat kualiatas masyarakat dan lingkungan yang memadai. yang tercermin dari kondisi kesehatan, pendidikan serta infrastruktur lingkungan yang baik. Untuk MCK ini akan kami anggarkan di perubahan saat saya kembali menjabat,” ungkap Bima.
Seperti biasa, gerilya dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung masih menjadi andalan pasangan Badra, selain bisa menyuri gang demi gang, Bima-Dedie menilai konsep ini lebih efektif dalam menyerap dan melihat kebutuhan warga ketimbang mengumpulkan massa dalam jumlah besar di sebuah lapangan.
Sejumlah pengrajin UMKM pun menjadi salah satu yang disambangi Bima-Dedie. Di Kampung Cibadak ada pengrajin perangkap tikus yang menarik minat Bima dan Dedie untuk menyambanginya, bahkan membeli produk tersebut.
Di tempat usaha yang ditekuni Yusuf (43) itu, Dedie tampak memborong empat perangkap tikus yang dibanderol Rp25 ribu per unit. Bima-Dedie bahkan sempat berceloteh mengenai alas an membeli banyak perangkap tikus itu untuk membasmi ‘tikus-tikus’ nakal.
“Saya dengan Kang Bima melihat ada warga yang memproduksi perangkap tikus. Ya, saya beli ini untuk menjebak tikus, baik tikus beneran maupun tikus dalam tanda kutip,” ungkap Dedie diiringi riuh warga.
Sementara itu, Yusuf mengaku menjalani usahanya sebagai pengrajin perangkap tikus sudah tiga tahun terakhir karena permintaan barang tersebut di kawasan Banteng cukup tinggi. “Awalnya saya ngojek, terus nyari tambahan. Seminggu bisa produksi 10 kodi perangkap tikus. Dipasarkan ke daerah Banten, Rangkas, Serang sampai Cilegon. Permintaannya banyak di sana,” kata Yusuf.
Tidak berhenti sampai disitu, Bima-Dedie menemukan banyak warga kampong Cibadak Kayumanis yang memiliki sejumlah pekerjaan sebagai pengrajin, mulai dari pembuat wajan, kuli karet hingga pengupas bawah putih.
“Warga di sini cukup banyak aktivitasnya. Alhamdulillah sudah didukung oleh Kang Bima sebelumnya dengan menyediakan jalan lingkungan yang bagus, penerangan jalan yang cukup memadai meski masih perlu ditambah lampu di titik-titik tertentu,” kata Mahmud, Ketua RT 2 / RW 1.
Sebelumnya, Bima-Dedie melakukan gerilya di sebuah pusat ponsel Plaza Jambu Dua. Dipilihnya tempat tersebut karena pusat perbelanjaan yang telah berdiri sejak 1996 itu disebut-sebut sebagai sentra perdagangan ponsel dan komputer terbesar di Kota Bogor. Bahkan, menurut kisah pemberian nama Jambu Dua terinspirasi dari pusat perbelanjaan di Jakarta, yakni Mangga Dua.
Di tempat ini, Bima-Dedie tampak mengelilingi lapak-lapak pedagang ponsel dan computer. Selain melayani warga dan pedagang yang ingin berfoto bersama, pasangan Badra juga terlihat membuka ruang aspirasi. Bima dan Dedie juga terlihat membeli aksesoris ponsel.
“Tadi beli cashing ponsel buatan local tapi kualitasnya cukup bagus. Saya selalu mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri termasuk dengan membeli produk tersebut,” pungkasnya.(*)
Berikan Komentar