Ini Jalur Alternatif Pemudik Via Bogor Berikut Titik Rawan Kecelakaanya

Mediabogor.co, BOGOR – Kabupaten Bogor menjadi salah satu wilayah yang biasanya dilintasi oleh pemudik lokal pada momen Lebaran. Terdapat beberapa jalur alternatif yang bisa dilintasi para pemudik menuju kota/kabupaten di sekitar Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan jalur yang pertama yakni ke arah Banten. Pemudik biasanya akan melalui jalur alternatif di Bogor Barat.
“Itu yang digunakan jalur Bogor Barat yang berbatasan dengan Tangerang dan Tangerang Selatan. Mulai wilayah Gunung Sindur, Tenjo, Parung Panjang, sampai Jasinga yang berbatasan dengan Lebak,” kata Iman, Minggu (16/4/2023).
Kemudian juga terdapat jalur Bogor Timur. Yaitu pemudik akan melalui Transyogi, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Tanjungsari untuk mengarah ke Cianjur.
“Untuk jalur Cianjur yang melalui Puncak itu mulai dari Gadog sampai ke Puncak Pass. Kemudian yang mengarah ke Sukabumi melalui tol dari Jakarta sampai Cigombong,” tambah Iman.
Kata dia, jalur alternatif tersebut terdapat beberapa titik rawan kecelakaan. Untuk jalur Bogor Timur titik rawan berada pada jalur Transyogi salah satunya minim penerangan ketika malam hari.
“Kami sudah mengupayakan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk memenuhi lampu penerangan jalan umum di sepanjang jalur Transyogi dan sedang dikoordinasikan karena jalur tersebut merupakan jalur provinsi. Karena banyak belokan juga dan tanjakan serta turunan,” tuturnya.
Selanjutnya, di Bogor Barat yakni banyak dilalui truk tambang. Tetapi, mulai tanggal 19 April truk tambang sudah tidak bisa beroperasi selama arus mudik.
“Jalur barat ini karena memang biasa digunakan dengan lalu lintas angkutan pertambangan, ini juga harus hati-hati bagi masyarakat. Terutama pada saat bersamaan dengan operasionalnya truk pertambangan. Namun pemerintah sudah membatasi tanggal dan hari penggunaan kendaraan berat tersebut. Nanti mulai tanggal 19 pembatasan sudah mulai dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pemudik,” terangnya.
Terakhir, yakni di Jalur Puncak yang memiliki kontur jalan menanjan, menurun dan tikungan tajam sehingga rawan kecelakaan. Polisi meminta kondisi kendaaraan dan pengemudi selalu prima.
“Kalau untuk jalur Puncak itu sendiri harus diantisipasi karena geografi atau kontur jalannya menanjak dan turunan, kondisi kendaraan dan pengemudi tentunya menjadi hal yang utama. Karena ketika pengemudi lelah dan kendaraan kurang laik untuk digunakan, ini berpotensi menganggu lalu lintas yang lain dan bisa menimbulkan kecelakaan. Jadi harus betul-betul dipersiapkan,” tutup Iman. (Zian)

Berita Terkait

Berikan Komentar