
Ini Dia 10 Pemain Bola Yang Suka ‘Ribut’ Sesama Timnya
mediabogor.com, Olahraga – Tak hanya dipanggung politik yang suka beradu argumen. Di dalam dunia persepakbolaan pun kerap terjadi. Apalagi jika berbicara masalah kompetisi, setiap pemain akan melakukan apapun demi tim yang dibelanya demi meraih predikat terbaik meski harus bersitegang dengan lawan-lawannya.
Namun bagaimana jika pemain tersebut bersitegang dengan kawan sendiri di lapangan? Meski kadang alasan mereka bisa diterima dengan akal, namun pertengkaran antar sesama anggota tim jelas bisa membuat situasi dalam tim buruk. Neymar baru-baru ini melakukannya dengan bek baru Barcelona, Nelson Semedo, di sesi latihan mereka di Amerika Serikat, dan membuat rumor kepergian sang megabintang ke Paris Saint-Germain semakin kencang.
Tapi Neymar vs Semedo tentu bukan satu-satunya perkelahian yang terjadi antar rekan setim sendiri di sepakbola. Berikut adalah beberapa contoh perkelahian antar pemain dalam satu tim baik yang terjadi dalam lapangan maupun di luar lapangan…
Joey Barton vs Ousmane Dabo
Mari kita mulai daftar ini dari pemain yang dikenal dengan segala kontroversinya; Joey Barton. Saat masih berseragam Manchester City tahun 2007 lalu, ia bersitegang dan menghajar Ousmane Dabo hingga babak belur saat sesi latihan. Sang korban dilarikan ke rumah sakit sedangkan Barton diinvestigasi oleh kepolisian Greater Manchester atas ulah absurdnya ini.
The Citizens selaku pemilik dari kedua pemain ini akhirnya menjatuhkan hukuman unuk Barton yang dianggap menyerang Dabo terlebih dahulu, sedangkan kepolisian menetapkan denda sebesar £3.000 dan 200 jam pelayanan masyarakat. Sebetulnya Barton bisa saja dipenjara empat bulan namun ia mengaku bersalah dan hukuman penjara tersebut ditangguhkan oleh pengadilan.
Zlatan Ibrahimovic vs Oguchi Onyewu
Sesi latihan AC Milan usai lebih cepat hari itu. Gara-garanya ada dua pemain yang saling hajar yang tak lain adalah Zlatan Ibrahimovic dan Oguchi Onyewu. Menurut pengakuan Zlatan yang dibeberkan di otobiografinya, ia merasa terpancing dengan kata-kata kotor/hinaan Onyewu yang dilancarkan kepadanya. Ketika kesal memuncak, Ibra yang melihat Onyewu menggiring bola, ia melancarkan tekel brutal kepada Onyewu meski sedikit meleset.
Pasca percobaan tekel brutal tersebut, Onyewu menghajar Ibra dan saling pukul pun tak terelakkan lagi. Ibra mengaku menanduk Onyewu dan menurutnya ia dihajar oleh Onyewu hingga tulang rusuknya patah. Bahkan Ibra sendiri menjuluki pertarungan ini seperti pertarungan hidup mati sampai akhirnya beberapa rekan lainnya mencoba melerai perkelahian ini.
Bruce Grobbelaar vs Steve McManaman
Saat Liverpool bersua Everton dalam laga bertajuk Derby Merseyside di tahun 1993 lalu, tak ada pertengkaran antar pemain dari kedua tim rival dekota ini. Yang ada, malahan perkelahian antar rekan sendiri yang dipicu oleh kesalahan Steve McManaman ketika menghalau bola. Bruce Grobbelaar yang merupakan kiper Liverpool saat itu sangat kesal dan menganggap gol pertama Everton adalah kesalahan McManaman.
Pasca gol terjadi, Grobbelaar mendatangi McManaman dan mendorong rekannya tersebut sambil marah-marah, tentunya. McManaman yang kesal terus-terusan dianggap biang keladi gol tersebut akhirnya balik membalas dorongan sang kiper. Perkelahian ini memang tak lama berlangsung, namun The Reds harus menelan kekalahan (serta rasa malu) dari sang rival sekota tersebut.
Jens Lehmann v Marcio Amoruso
Ini kisah dari tanah Bavaria. Ketika laga sengit Revierderby antara Borussia Dortmund dan Schalke berlangsung pada 2003 lalu, perkelahian justru terjadi antara sesama rekan setim. Jens Lehmann yang bertindak sebagai kiper dan kebobolan tak puas dengan rekan setimnya dan memulai percekcokan ini. Setelah itu, ia diusir oleh wasit. Gol Schalke tersebut, sialnya, hanya berbuah offside saja dan tak berpengaruh apapun. Pertandingan pun berakhir imbang bagi kedua tim.
Gerard Pique vs Alex Song
Berbeda dengan kisah sebelumnya yang terjadi dalam pertandingan atau dalam sesi latihan, yang ini datang dari parade perayaan juara liga. FC Barcelona yang sukses menjadi kampiun La Liga pada musim 2012/13 lalu mengadakan parade juara dengan mengarak trofi kebanggaan di atas sebuah bus terbuka di sepanjang jalanan kota Barcelona. Cukup menyenangkan, kelihatannya.
Namun, entah apa alsannya kedua pemain yang sebenarnya tidak terlihat mabuk ini (Pique dan Song) tampak saling dorong dan beradu argumen di tengah-tengah perayaan ini. Beberapa media lokal Spanyol mengatakan keduanya terpengaruh alkohol. Benar-benar mengacaukan pesta.
Lee Bowyer vs Kieron Dyer
Frustrasi dengan keadaan tim yang teringgal 0-3 dari Aston Villa, Lee Bowyer merasa kesal terhadap Kieron Dyer yang dianggap tak mau mengoper bola kepada dirinya. Keduanya pun adu jotos di atas lapangan. Sudah hancur lebur oleh tim tamu, bermain di hadapan puluhan ribu suporter sendiri, belum lagi perandingan yang disiarkan oleh televisi. Jelas saja hal ini membuat sang bos Newcastle United, Graeme Souness, murka.
Bahkan usut punya usut, sang bos mengamuk di ruang ganti dan menantang kedua pemain yang berkelahi tersebut untuk berkelahi dengannya. Tak lupa juga sang bos menyebutkan bahwa tindakan mereka adalah hal yang menjijikan dan egois.
Ricardo Fuller vs Andy Griffin
Lagi-lagi karena kebobolan. Seperti pada beberapa paragraf sebelumnya yang menceritakan kekesalan seorang kiper, yang ini adalah cerminan seorang penyerang yang kesal karena beknya melakukan kesalahan dalam bertahan. Adalah Ricardo Fuller yang kesal terhadap Andy Griffin. Padahal, Griffin sendiri adalah kapten kesebelasan Stoke City saat itu.
Gol penyeimbang yang diciptakan oleh West Ham United ke gawang Stoke City membuat Fuller geram. Ia menampar Griffin dan akhirnya cekcok pun terjadi. Kartu merah pun terpaksa keluar dari saku wasit untuk Fuller dan ia mendapatkan larangan bermain dari klubnya sendiri serta denda sebesar £20.000 saat itu.
Freddie Ljungberg vs Olof Mellberg
Membela negara dalam ajang akbar sekelas Piala Dunia adalah kebanggaan tersendiri bagi siapapun, tak terkecuali untuk para skuat Swedia. Tim asal Eropa Utara yang lolos ke Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang ini melakukan sesi latihan terbuka yang dihadiri oleh awak media saat itu.
Kejadiannya bermula dari tekel telat dan berbahaya Olof Mellberg kepada Freddie Ljungberg. Freddie yang tak senang langsung bangkit dan mencengkram leher dari rekannya tersebut. Perkelahian terus berlangsung sampai akhirnya dilerai oleh rekan-rekannya yang lain. Swedia sendiri lolos dari fase grup meski akhirnya terhenti di babak 16 besar.
Ravel Morrison vs Wilfried Zaha
Saat tim nasional Inggris U-21 menghancurkan perlawanan Lithuania U-21 pada 2013 lalu, ada kisah menarik yang terselip di dalamnya, yaitu bersitegangnya Ravel Morisson dan Wilfried Zaha. Mantan wonderkid Manchester United ini kesal terhadap Morisson yang tak mau mengoper kepada dirinya dan rekan setimnya yang lain.
Saling cengkram dan saling dorong tak terhindarkan lagi sampai akhirnya Nathan Redmond datang sebagai pelerai saat itu. Morisson sendiri mengklaim dirinya tak mengoper kepada Zaha karena ia menanggap Zaha sering hilang penguasaan bola dan meyebabkan kegagalan build-up serangan timnya saat itu.
(sumber:fourfourtwo.com)
Berikan Komentar