Imperialisme Tetap Ada

mediabogor.com, Bogor – Awal abad ke 16 dimulailah sejarah imperialis ke kawan nusantara. Portugis saat itu menjagi pelopor bangsa eropa dalam mencari sumber rempah-rempah. Dan mereka pun berhasil mendarat di wilayah musantara yg kaya akan rempah-rempah. Keberhasilannya ini diikuti oleh Belanda yg kemudian juga datang ke Indonesia.

Pada awalnya mereka datang untuk berdagang. Namun hasrat bertambah, selain berdagang mereka juga ingin menguasai musantara. Wajarlah meraka datang dari wilayah yang jauh dengan sumber daya yang terbatas. Di sini mereka melihat apa yang mereka cari ada dan berlimpah.

Dengan berbagai siasat akhirnya bangsa ini pun takluk di bawah penjajahan. Selama lebih dari 3,5 abad kita tertindas oleb bangsa penjajah. Kini apakah penjajah itu telah benar-benar sirna dari bumi pertiwi? Setelah merdeka ternyata kita tetap saja menjadi bangsa yang terjajah. Dengan dalih bekerjasama kita menyerahkan kekayaan alam kita satu persatu kepada bangsa imperialis. Kini tidak hanya rempah-rempah yang di keruk. Kekayaan tambang pun dikuras. Freeport adalah contoh penjajahan atas wilayah papua.

Mengapa mereka tetap saja di sebut bangsa penjajah. Imperialis itu datang karena mereka tidak punya yang mereka butuhkan. SDA mereka terbatas. Mereka tidak punya Migas, oleh karena itu di mana ada sumber Migas di Indonesia pasti bercokol perusahaan asing.

Penjajah pada dasarnya perampok. Namun anehnya dengan dalih kerjasama justru menyerahkan SDA kita untuk mereka kelola. Wajarlah jika masyarakat kita tetap tidak bisa menikmati hasil kekayaan alam Indonesia.

Tentu kita semua berharap hal itu tidak terjadi terus menerus di bumi nusantara tercinta ini. Kita harus berani dan punya kekuatan untuk mengusir penjajah sebagaimana pahlawan terdahulu. Dengan iman Islam yang tinggilah kunci kemenangan negara ini untuk menjadi negara yang kuat. Keimanan yang memunculkan kesadaran untuk bersyariah secara kaffah dalam sendi negara. InsyaAllah Indonesia menuju baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.

Oleh : Ade Sugiarti