Hampers Frida Aulia tebus pasar luar negeri

MEDIABOGOR.CO, BOGOR- Menjelang Hari Raya, permintaan hampers akan meningkat drastis. Hampers diketahui banyak digunakan oleh masyarakat untuk menghadiahkan keluarga, kerabat, dan teman saat Hari Raya.

Tradisi inilah yang menjadi sumber rezeki Idul Fitri bagi kelangsungan bisnis. Salah satunya butik Neng Geulis atau lebih dikenal Frida Aulia Indonesia di kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Desainer fashion sekaligus Owner Neng Geulis, Frida Nursanti Aulia mengatakan, di Ramadan tahun ini ia sudah jauh hari dengan memproduksi hampers lebaran. Sebab, ia menilai potensi usaha hampers lebaran tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Frida pun mengaku saat memasuki pertengahan puasa atau menjelang lebaran kebanjiran pesanan hampers. “Di minggu kedua lebih sudah banyak yang keluar hampir 2.000 boks dari hitungan boks yang kita beli, dan sekarang beli lagi 800 sama 400 boks untuk yang mewah,” katanya, Senin, 10 April 2023.

Frida sendiri menyediakan hampers dari harga Rp50 sampai dengan 450 ribu per boks. Hampers atau bingkisan lebaran itu dari mulai berisikan sarung, sarung dan sajadah, mukena berikut tasbihnya serta sebagainya.

“Untuk sekarang ini memang main di harga, jadi seperti yang harga (hampers) 50 ribu seorang ada 10 boks, ada yang 100 boks sampai 200 boks itu banyak. Tapi sekarang juga ada yang harga 450 boks hampers batik dua, mukena mewah itu ada juga,” paparnya.

Selain harga, ia mengutarakan juga penerapan strategi pemasaran dengan pembelian partai minimal 10 boks, kecuali untuk hampers harga Rp450 ribu per boks.

“Iya untuk partai pasti jadi lebih murah. Ini sudah diterapkan tahun lalu. Jadi orang sudah tahu beli lebih dari 10 boks. Kecuali yang 450 ribu itu boleh satuan,” paparnya.

Dia mengaku permintaan hampers sekarang meningkat, bahkan pesanan hampers tidak hanya sekedar dari Tanah Air, tetapi luar negeri. Seperti dari Australia, Brunei, Turki, dan Singapura.

“Sekarang juga banyaknya pesanan dari luar negeri, orang-orang di luar negeri itu mengirim buat saudaranya di Indonesia. Yang berbeda kita bikin kartu namanya misal dari Perth, Australia,” katanya.

Sementara untuk pangsa pasar di Indonesia sendiri telah menjangkau hampir seluruh daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Situbondo, Banyuwangi, Malang, hingga Bali, Padang, dan Jambi.

“Untuk tren dibanding tahun lalu, tahun sekarang moncer, tapi memang persaingan ketat,” katanya. (NK)

Berita Terkait

Berikan Komentar