Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Haris Syahruddin, menjelaskan bahwa acara ini merupakan pemanasan selama hari pertama untuk meningkatkan antusiasme masyarakat (NK: Mediabogor.co)

Gebyar Agrostandar: “Standar Pertanian” Sebagai Ikon Kuat, Masyarakat Memahami Pentingnya Standar Pertanian,

MEDIABOGOR.CO, BOGOR- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pameran dan bazar dengan tema “Gebyar Agrostandar” sebagai rangkaian perayaan satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Acara ini akan berlangsung selama 3 hari di Lapangan BB Biogen Komplek BSIP Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, dimulai pada tanggal 19 dan berakhir pada 21 September 2023.

Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Haris Syahruddin, menjelaskan bahwa acara ini merupakan pemanasan selama hari pertama untuk meningkatkan antusiasme masyarakat. Besok akan ada pembukaan resmi, dan pada tanggal 21 adalah hari puncaknya. Acara ini akan dihadiri oleh Bapak Menteri Pertanian, beberapa pejabat eselon 1, dan tamu lainnya.

Salah satu sorotan dalam acara ini adalah pemecahan rekor MURI untuk minuman herbal terbanyak se-Indonesia, fun world, penyerahan penghargaan, penandatanganan perjanjian, dan berbagai kegiatan lainnya,” katanya.

Haris menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menjadikan “standar pertanian” sebagai ikon yang kuat, dan agar masyarakat memahami pentingnya standar dalam pertanian,” tegasnya.

Selain itu, Haris juga menyoroti potensi ekspor mangga Indonesia ke negara seperti Abu Dhabi, Korea, dan Jepang. “Meskipun ada tantangan seperti standar ketat terkait pestisida dan lalat buah, Kementan berusaha untuk mencapai kesuksesan dalam ekspor mangga.

Kami berharap bahwa melalui program Agrostandar, masyarakat akan lebih memahami bahwa penerapan standar bisa meningkatkan harga produk pertanian. Sebagai contoh, mangga gedung gincu yang biasanya dijual dengan harga 15.000-22.000 sekarang bisa dijual hingga 34.000 tanpa perantara,” ucapnya.

Selain tiga kabupaten yang telah terlibat, Kami juga memiliki rencana untuk mengembangkan program serupa di Pasuruan untuk menjaga kualitas produk pertanian. Dengan ini, berharap mencapai kemakmuran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Kepala BSIP Tanaman Buah Tropika BSIP Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Yunimar, menambahkan bahwa mereka ingin memperkenalkan varietas 178 buah mangga kepada masyarakat dan mengedukasi tentang posisi Indonesia sebagai produsen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah India.

Kementan juga berusaha untuk melepaskan ekspor mangga Gedung Gincu sebagai bagian dari upaya mereka.

“Meskipun ada hambatan terkait peraturan ketat di Jepang dan Korea, kami telah mengatasi masalah pengendalian hama dan berharap bisa menawarkan produk ke Jepang dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Melalui kerja sama dengan Jepang dan negara lainnya, Kami berharap dapat memperluas pasar ekspor dan meningkatkan volume ekspor produk pertanian Indonesia. “Saat ini, mereka sudah ekspor ke tujuh negara, termasuk Saudi Arabia, dan berharap dapat mengembangkan lebih lanjut kerja sama ini,” tutupnya. (NK)

Berita Terkait

Berikan Komentar