
DPRD Kota Bogor Minta BNR Perbaiki Jalan Rusak di Sekitar Jungle Fest
Mediabogor.co, BOGOR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, mendapatkan aduan dari masyarakat terkait dengan jalan rusak sekitar Jungle Fest Bogor Nirwana Residance (BNR), Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Sri Kusnaeni Anggota DPRD Kota Bogor menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor alangkah baiknya segera menjalin kerjasama dengan pihak management BNR untuk memperbaiki jalan sekitar kawasan tersebut. Agar tidak memakan korban dan menimbulkan kecelakaan lagi bagi pelintasnya.
“Ia akibat jalan yang rusak parah di sekitar jungle fest BNR, sudah ada beberapa kali warga sekitar yang jatuh saat mengendarai di jalan tersebut.
Tercatat dalam aduan warga ke saya, Asyam warga Harmoni 1, Syakira warga Boulevard Harmoni, mungkin ada korban lain yang belum sempat lapor ke saya,” kata anggota DPRD Komisi lV bidang Kesejahteraan ini, Rabu (16/2/21).
Politisi PKS ini pun mengaku, dirinya sudah melihat langsung ke lokasi jalan rusak itu.
“Saya sudah lihat langsung jalan tersebut memang rusak parah dan sudah mengkomunikasikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor untuk segera memperbaiki jalan yang rusak parah tersebut, paling tidak dari anggaran perawatan jalan.
Akan tetapi lanjut Sri, setelah di cek oleh Dinas, ruas jalan itu, belum diserah terima kan oleh pengembang perumahan ke Pemkot, sebagai fasilitas umum (Fasum). Sehingga secara aturan perundangan itu, belum bisa diintervensi perbaikannya dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Sementara di satu sisi, ketika saya konfirmasi ke management BNR, mereka belum bisa menyerahkan fasilitas umum tersebut karena belum memenuhi persyaratan untuk diserahkan dalam kondisi baik,” jelas Sri.
Masih kata Sri, inipun ibarat lingkaran tak berujung.
Menurut management BNR, akibat pandemi covid, keuangan perusahaan sangat terbatas.
Lebih lanjut Sri, meminta Pemkot segera berkoordinasi dengan pihak management BNR untuk bersama mencari solusi permasalahan tersebut. Jangan sampai jatuh korban-korban lain. Terjadi kedzaliman yang besar, apalagi jika sampai jatuh korban jiwa.
“Ini urusan sangat penting sebagai seorang pemimpin harus sensitif dan punya tanggung jawab besar di hadapan masyarakat dan dihadapan Tuhan Yang Mahakuasa (YME).
Barangkali misalnya bisa menggunakan dana CSR atau TJSL dari perusahaan lain yang relatif lebih sehat bisa dialihkan untuk mengatasi permasalahan tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu Untung, salah satu management PT Graha Andrasentra Propertindo mengungkapkan, Pada Saat ini Divisi saya masih melakukan perbaikan dengan kekuatan anggaran yang terbatas.
Semoga Ekonomi Indonesia kembali stabil. Karena saat ini yang Jadi motor kami hanya Jungle dan Aston, dan itu sangat terpengaruh jika ada pembatasan untuk masyarakat,” paparnya. (Nick)
Berikan Komentar