
Dosen Terlibat HTI Akan Dikeluarkan, Netizen: Kalau Yang Terlibat Penyebaran Komunis?
mediabogor, Nasional – Buntut pembubaran organisasi islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) semakin memanjang, Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir menegaskan, akan mengeluarkan tenaga pendidik di lingkungan kampus yang masih terlibat dan aktif dalam organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Ada dua pilihan. Silahkan dia keluar dari HTI, tidak ikut kegiatan HTI, dan bergabung dalam pemerintah sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Atau dia tetap di HTI, namun dikeluarkan sebagai ASN,” kata Nasir saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada pembukaan Kongres Pancasila ke IX di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu 22 Juli 2017.
Menurut Nasir, opsi yang diberikan tersebut sesuai dengan arahan Presiden. Saat Perppu Ormas diberlakukan, maka pegawai dan dosen ASN tidak boleh terlibat di HTI.
Keputusan tersebut akan disampaikan kepada publik pada 26 Juli 2017. Sanksi tegas juga akan diberlakukan kepada tenaga pendidik yang bekerja di kampus swasta.
Namun, lanjut Nasir, pihaknya tengah mengkaji dan menggodok sanksi yang akan dijatuhkan kepada universitas swasta yang tidak tegas melarang kegiatan HTI. “Regulasi masih saya susun. Nanti regulasi dan sanksi melalui kopertis,” pungkasnya.
Seperti diketahui, banyak aktivis dan pengurus HTI adalah mahasiswa, tenaga pendidik di lingkungan kampus, dan karyawan di universitas negeri. Di Yogyakarta, baru Institut Seni Indonesia (ISI) yang mendeklarasikan diri melarang kegiatan dan keberadaan HTI di kampus.
Sontak, pernyataan ini pun menuai kontroversi ditengah Masyarakat, berikut beberapa komentar para netizen :
Hari Tuhono Diktator
Ichsan Leonhart · Karena HTI justru bergerilya lewat universitas dan sekolah-sekolah, menanamkan ideologi ‘anti Demokrasi’ mereka sedini mungkin.
Politik praktis; Itu yang pemerintah coba hadapi. Mereka tidak mau dibenturkan dengan generasi pemuda baru lulus yang pandangannya sudah dipelintir bahwa agama mereka sedang “di’Dzhalimi.”
Imam Tantowi · Kalau yang terlibat penyebaran KOMUNIS ???
Marsetio Tyo · semua pemimpin mulai dari tingkat RT sampai tinggi adalah diktaktor ini adalah sdh prodak aturan baku tidak boleh di rubah pemimpin itu adalah prinsip yg harus di patuhi selama menjaga kepentingan bersama.
(sumber:metrotvnews.com)
Berikan Komentar