Ditolak Dakwahnya, Ini Jawaban Bijak Dari Ustadz Felix Siauw

mediabogor.com, Nasional – Diberitakan sebelumnya mengenai penolakan Ustadz Felix Siauw, yang akan menggelar dakwahnya di Semarang beberapa waktu lalu. Belum lama ini, Ustadz Felix Siauw menanggapi atas polemik tersebut.

Ada beberapa point yang dijabarkan, dan berikut penjabarannya seperti yang dikutip dari salah satu akun mediasosial :

”Banyak yang menanyakan kepada saya bagaimana tanggapan atas kejadian ini. Agar lebih sistematis dan tidak berulang, saya tuliskan bersama dengan ini ;

1. Saya sangat menyesalkan pihak-pihak yang membuat fitnah bagi saya, tanpa bukti dan argumen yang jelas, atau bahkan tak memahami yang dituduhkan samasekali

Kalau memang benar, boleh saja datangkan bukti satu saja, bahwa saya berpemahaman wahabi takfiri, anti-pancasila, anti-NKRI, dan segala tuduhan lainnya

Yang ada, labelisasi dan monsterisasi diatas hanyalah tuduhan dan anggapan saja, yang dipaksakan agar pihak-pihak itu mempunyai legitimasi untuk tindakan tak bijak

2. Mengenai alasan menolak saya sebab saya anggota HTI dan HTI sudah dilarang oleh negara. Maka saya tegaskan, saya bersama HTI sejak 2007, sebagai anggotanya

Dan sampai saat ini HTI belum dilarang oleh negara, terlepas usaha kriminalisasi yang dibuat terhadapnya, masih dalam proses dan jalur hukum, yang harusnya dihormati

3. Saya didakwa menyebarkan ide Khilafah yang berbahaya, maka saya sampaikan dari 2002 ketika menjadi Muslim, saya sudah memahami Khilafah itu bagian ajaran Islam

Dan bilapun dianggap ide Khilafah ini keliru atau salah, maka meja diskusi yang harusnya jadi tempt penyelesaian, bukan dengan cara yang tak apik semisal ini

4. Berbicara tentang toleransi, kita menyayangkan ada kelompok dan ormas yang begitu hebat berbicara tentang toleransi, tapi di sisi lain paling intoleran terhadap saudara seiman

Bila terhadap non-Muslim yang datang saja disambut, ide-ide syiah dan komunis dianggap wacana, bukankah harusnya terhadap yang beriman lebih lembut dan terbuka?

5. Yang paling lucu, “akan menimbulkan keresahan dan konflik horizontal”, padahal yang jelas-jelas sudah begitu seperti penistaan agama yang kemarin, masih ada yang mendukung

Bagaimana mungkin kita bisa berbuat sebegitu jauh hanya berdasar asumsi saja? Persangkaan belaka? Padahal Allah meminta kita menjauhi prasangka buruk?

6. Bagi pihak berwenang, apakah negeri ini sudah bukan lagi negara hukum? Yang jika suatu kelompok merasa besar dan kuat, dia bisa melakukan apa saja?

Tanpa bukti, tanpa argumen, suatu kelompok bisa menuduh dan menuding yang lainnya, lalu memaksakan kehendaknya untuk menolak dan membatalkan acara dakwah?

7. Mari kita berpikir konstruktif, kita sama-sama mencintai Indonesia, dan kita tahu banyak masalah yang harus diurusi, ketimbang kontraproduktif dan membuat resah

Dan Hizbut Tahrir alhamdulillah selama ini mengajari saya, bagaimana caranya menyelesaikan permasalahan negeri sesuai syariat Allah, sesuai Kitabullah dan Sunnah Ala kulli haal, biarlah kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya dan ummat, untuk melihat lebih cermat, belajar lebih bijak, dan berdakwah lebih sabar dan istiqamah

Adapun ormas-ormas yang menolak, mereka tetap saudara saya, sengaja saya tak menyebut, sebab bagian penghormatan bagi mereka, sebab mereka tetaplah Muslim

Bagi sahabat-sahabat di Semarang yang sudah mengharapkan saya hadir, saya mohon maaf sebesar-besarnya, semoga Allah memberi kebaikan yang banyak bagi kita

Saudaramu @FelixSiauw,”

 

RF

Berita Terkait

Berikan Komentar