
Dibiarkan Tak Terurus, Eks Gedung Dewan Kota Bogor Bakal ‘Dipermak’
mediabogor.com, Bogor – Paska ditinggal pindah pada 1 April 2019 lalu, kondisi gedung eks DPRD Kota Bogor yang terletak di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, saat ini, kosong dan tidak ada kegiatan perkantoran. Bahkan, kini terlihat kumuh dengan banyaknya sampah-sampah berserakan dan sederet mobil dinas yang rusak yang diparkir di halaman depan kantor eks DPRD Kota Bogor.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor, Lia Kania Dewi menjelaskan, mobil yang kini berjejer di depan pintu eks gedung DPRD Kota Bogor merupakan aset yang tengah dalam proses lelang di kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor.
Untuk sementara, sebelum keluar jadwal lelang dari kantor vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) itu, mobil pelat merah berbagai jenis itu diparkir di depan pintu utama. “(mobil-mobil itu, red) Sementara disimpan di situ selama belum lelang karena kita nunggu dijadwalkan di KPKNL-nya sebagai pelaksana lelang,” kata Lia melalui pesan singkat, Kamis (25/4/19).
Lanjut Lia, eks gedung dewan itu rencananya bakal digunakan sebagai kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Bogor. Namun, sebelum ditempati, gedung bakal ‘dipermak’ agar lebih menarik dikunjungi masyarakat dan dijadikan galeri perpustakaan modern. ”Sekarang sih belum ditempati, karena mau direnovasi dulu,” bebernya.
Sementara itu, di lokasi terpisah, Kepala Diskarpus Kota Bogor, Agung Prihatno mengatakan, rencana menjadikan bangunan baru tak hanya kantor, tetapi seperti Galeri Kota Bogor beserta Data Center. Saat ini, masih berkutat di tahap perencanaan Detail Engineering Design (DED) sebelum dibangun pada 2020.
“Kebijakan pak wali kota mau dijadikan perpustakaan, Galeri Bogor juga Data Center.Setelah diserahkan dari Setwan ke BPKAD, baru diserahkan ke Diskarpus. DED sudah masuk lelang, kami masih menunggu kabar pemenangnya. Lagi proses, pagunya (perencanaan, red) sekitar Rp400 jutaan,” ujarnya.
Untuk membangun galeri perpustakaan itu, sambung Agung, pihaknya tak akan mengubah struktur bangunan utama. Hanya menyesuaikan dengan alasan efisiensi. Itu tertuang dalam perencanaan yang tengah berproses. Dari DED yang ada, pembangunan galeri perpustakaan bakal menghabiskan anggaran sekitar Rp5 miliar. “Intinya nggak mengubah bangunan utama, hanya penyesuaian. Kalau biaya belum tahu jumlah pastinya, sekitar Rp5 miliar lah. Inginnya sih bagus sekalian,” terangnya.
Sehingga, sambung dia, sebelum tahap perencanaan DED rampung, pihaknya belum bisa memberikan gambaran soal bentuk kantor baru beserta Galeri Bogor dan Data Center yang ingin diwujudkan. Berkaca pada galeri semacamnya yang sudah dibuka terlebih dulu, seperti Bandung Planning Gallery di Kota Bandung atau Bogor Planning Gallery milik Kabupaten Bogor, Agung belum bisa memastikan bentuk pastinya. “Karena kami belum tahu keinginan wali kota seperti apa, nanti setelah ada pemenang lelang baru kami membahas dengan pak wali, biar diakomodasi oleh perencananya,” harapnya. (Nick)
Berikan Komentar