
Biang Masalah, Dinsos Kota Bogor Sebut Mayoritas Gepeng Berasal dari Luar Bogor
Mediabogor.co, BOGOR – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor mengungkapkan bahwa mayoritas gelandangan dan pengemis (gepeng) yang ditemukan di Kota Bogor berasal dari luar daerah. Berdasarkan data yang dihimpun, mereka berasal dari Kabupaten Bogor, Bekasi, Tangerang, Sukabumi, hingga Cianjur.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor, Somartini, menyebutkan bahwa informasi tersebut diperoleh setelah menelusuri identitas para gepeng yang terjaring. Hasilnya, sebagian besar bukan warga asli Kota Bogor.
“Kota Bogor itu seperti telur di tengah-tengah wilayah sekitar, jadi banyak yang berkumpul di sini,” ujarnya.
Selain letak geografis yang strategis, alasan lain gepeng memilih Kota Bogor adalah sifat warganya yang dikenal dermawan. “Mereka melihat warga Bogor lebih mudah memberi uang. Mereka sudah mencoba di tempat lain, tapi memang tidak sebaik di sini,” kata Somartini.
Dinsos Kota Bogor tidak tinggal diam menghadapi masalah ini. Tim gabungan yang terdiri dari Dinsos dan Satpol PP secara rutin melakukan patroli setiap pagi dan sore di berbagai titik strategis.
“Kami menangani tiga kategori utama: lansia terlantar, disabilitas terlantar, dan gepeng. Tim tangkas kami berkolaborasi dengan berbagai dinas untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya.
Selain patroli, Dinsos juga merespons laporan masyarakat dalam waktu maksimal 1×24 jam.
“Walaupun bukan warga Kota Bogor, kami tetap melayani mereka. Setelah dievakuasi, mereka dibersihkan, diberi makan, lalu ditelusuri identitas dan keluarganya,” jelas Somartini.
Apabila ditemukan gepeng yang sakit, mereka akan dirawat di rumah sakit. Sementara, jika mengalami gangguan jiwa, mereka dirujuk ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi. Setelah dua minggu perawatan, pihak Dinsos akan menghubungi keluarga untuk memulangkan mereka. Namun, jika tidak memiliki keluarga, mereka akan dirujuk ke panti sosial.
Namun, Somartini mengakui, proses ini tidak lepas dari kendala. “Sebagian besar panti sosial berada di luar kota, sehingga membutuhkan dana tambahan untuk mengantar mereka. Selain itu, ada juga kasus di mana keluarga tidak mau lagi mengurus mereka,” tambahnya.
Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran, Dinsos Kota Bogor berkomitmen untuk terus menangani permasalahan gepeng demi menjaga ketertiban dan kenyamanan Kota Bogor.
“Kami berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan,” tutupnya. (Ery)
Berikan Komentar