
Dialog Budaya, Hilmar: Usulkan Tim Ahli Cagar Budaya Dibentuk
mediabogor.com, Bogor – Direktur Jenderal Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid bersama anggota komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka dan para budayawan Kota Bogor menggelar Dialog Budaya Kota Bogor di Jalan Sanggabuana, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (12/01/19).
Hilmar menuturkan kegiatan ini hanya silaturahmi dengan budayawan kota Bogor, dengan hasil tukar pikiran karena undang-undang nomor 5 tahun 2017. “Belum ada yang spesifik dari kota Bogor hanya ada keinginan tentang cagar budaya karena itu kewenangan dari Pemkot Bogor dan harus di bantu oleh ahli cagar budaya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa ahli cagar budaya di kota Bogor itu belum di bentuk. Namun dirinya hanya bisa menyarankan untuk disiapkan dan disampaikan kepada walikota dana nanti dirinya akan berkomunikasi dengan walikota Bogor untuk memastikan tim ahli cagar budaya segera bisa dibentuk sesuai amanat undang-undang. “Kalau itu dilakukan maka soal-soal yang lain akan jauh lebih mudah dan efektif bisa di tangani,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Diah, perhatian masyarakat Bogor sangat tinggi terhadap budaya, dirinya mempunyai ide membuat diskusi seperti forum budaya, dan ternyata output nya bagus.
“Karena kebudayaan itu akan hilang tanpa aktifitas, pemikiran-pemikiran itu juga akan hilang jika tanpa aktifitas. Saya hanya memberi ruang untuk temen-temen budayawan bisa mengorganisasi diri, kaya forum itu outputnya apa. misalkan kita bahas situs-situs dan cagar budaya yang ada di Kota Bogor,” ucap Politisi PDI perjuangan ini.
Diah mengatakan, budaya ini menurutnya untuk masyarakat itu sangat komplek dari sisi pemikiran, tradisi, aktifitas,mungkin juga untuk pegangan hidup.
“Jadi masyarakat itu tidak melulu di bawa ke sesuatu yang sifatnya pragmatis, tapi nilainya enggak. Makanya saya ajak pak Hilmar Farid agar semangat beliau jadi action plain untuk kebudayaan di Bogor, karena ini harus punya perhatian, punya keinginan untuk melestarikan budaya, keinginan mempertahankan budaya dan itu menjadi aktifitas sosial ,menjadi bagian dari kehidupan warga kota Bogor,” katanya.
Diah menyatakan, Budaya itu tugas pemerintah, seolah-olah pemerintah urusannya anggaran, padahal budaya itu aktifitas sosial masyarakat. Menurutnya Pemerintah sifatnya membantu itu supaya tumbuh.
“Sekarang budaya lokal itu cenderung terpinggirkan oleh modernisasi. Sejak dahulu narasi ancaman budaya global terhadap budaya lokal ini kan bukan hari ini saja, tapi memang kritiknya kita ga pernah mempunyai startegi kebudayaan secara nasional, tetapi secara umum harus muncul dari aktifitas-aktifitas budaya,” terangnya. (Nick)
Berikan Komentar