
Devie Prihartini Sultani Anggota DPRD Kota Bogor Soroti Kasus Stunting
Mediabogor.co, BOGOR- Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor soroti kasus stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi di Kota Bogor.
Devie Prihartini Sultani mengungkapkan dirinya merasa kaget saat mendapati jumlah kasus stunting di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Dari informasi didapatnya berjumlah 65 kasus stunting dengan angka tertinggi di wilayah RW-06.
“Tadi saya agak kaget juga dengan pemaparan pak Budi, dan beliau ini luar biasa sehari-hari melakukan tugas sosial kepada masyarakat, dan khususnya di Tegallega itu ada 65 anak stunting. Ini cukup banyak,” ucap Devie di sela meninjau kegiatan fogging Partai NasDem di RW-03 Kelurahan Tegallega, Minggu (13/3/22).

Selain itu, menurut Politisi Partai NasDem ini, informasi tersebut tentunya menjadi bahan masukan pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Bogor. Tak hanya keberadaan kasus stunting di Tegallega, tapi juga Kota Bogor umumnya.
“Ini artinya masukan PR buat kita, apalagi ini notabene ada di Kota Bogor, yang ada Presiden, yang jaraknya tidak jauh dari ibu kota, namun jumlah stunting di wilayah ini saja ada 65 anak. Ini perhatian sekali buat Pemkot Bogor dan juga temen-temen Dinas Kesehatan,” bebernya.
Menurutnya, perlu ada langkah-langkah yang cepat dan tepat dari Pemkot Bogor untuk menekan angka stunting. Pasalnya, ia masih mendapati adanya kasus stunting di wilayah kota yang berjuluk Kota Hujan ini.
“Iya, ternyata masih ada kasus stunting. Ini perlu ada sesuatu yang dibuat, jangan hanya sekedar menimbang kemudian tidak mensosialisasikan berkaitan hal ini ke masyarakat,” kata DPS.
Ia juga mengajak masyarakat untuk jangan malu ketika ada anaknya masuk dalam kategori ini lantaran ada parameternya. “Itu bukan berarti suatu hal yang tabu tapi bagaimana supaya kita sama-sama untuk anak ini menjadi lebih sehat dan berada di atas standar rata-rata,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, legislator yang membidangi kesejahteraan rakyat ini mengingatkan kembali kepada Pemkot Bogor untuk dilakukan upaya percepatan penurunan angka kasus stunting.
“Kebetulan bidang kesehatan ini ada di komisi saya, mungkin nanti kita sama-sama dengan dinas untuk bisa lebih seperti moto Kota Bogor yaitu BogorBerlari, bahwa ini juga harus dilakukan dari angka tersebut harus jadi nol,” tandasnya.
DPS juga membernarkan bahwa penurunan stunting ini berkaitan dengan anggaran untuk peningkatan gizi bagi masyarakat. “Makanya masukan-masukan dari masyarakat ini penting karena korelasinya dengan anggaran. Dan anggaran ini tidak sekedar kopi paste tapi betul-betul berdasarkan data dan keperluan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara Divisi Sosial Karang Taruna Kujang Kelurahan Tegallega, Budiman mengatakan, kasus stunting di Kelurahan Tegallega saat ini berjumlah 65 kasus dengan angka terbanyak di wilayah RW06. Ia mengatakan ada beberapa faktor adanya kasus stunting di wilayah tersebut.
“Permasalahan angka stunting di wilayah sini bisa jadi pola hidup yang tidak sehat, apalagi sekarang dengan pandemi orang tuanya banyak yang tidak punya penghasilan sehingga mereka sangat minim mendapatkan asupan gizi,” paparnya.
Karang Taruna Kujang sendiri, kata Budi Monggol panggilan akrabnya, sudah melakukan pemberian susu untuk meningkatkan gizi balita. Ia juga mengungkapkan peran perintahan melalui Puskesmas ada terkait peningkatan gizi berupa pemberian susu.
Hanya saja, sambungnya, informasi berkenaan stunting ini yang belum menyeluruh tersampaikan kepada masyarakat. “Dari Puskesmas juga sudah membantu susu, hanya permasalahan mungkin susunya tidak dikasih orang tuanya atau memang tidak cocok buat si balita karena tidak semua susu cocok untuk balita,” tandasnya.
Pihaknya menyatakan siap bersinergi melakukan upaya bersama dalam menekan angka stunting di wilayahnya. “Saya berharap dari anggota dewan yang kami keluhkan ini bisa direalisasikan, dan kami disini dari karang taruna siap bersinergi dengan semua instansi,” imbuhnya. (Nick)
Berikan Komentar