Dedie Rachim Tanam Pohon Terlangka Se-Dunia di Hari Bumi

Dedie Rachim Tanam Pohon Terlangka Se-Dunia di Hari Bumi

MediaBogor.com, BOGOR – Dalam rangka peringati Hari Bumi sedunia, kegiatan peduli terhadap lingkungan dilakukan calon Wakil Walikota Bogor nomor urut 3, Dedie A Rachim dengan menanam pohon langka dari Benua Afrika yakni Baobab. Penanaman tersebut juga sekaligus pertanda telah diresmikannya Recycle Center Pandai yang belakangan menggagas program TPS 3R dalam mengolah sampah.

Pohon Baobab, menurut Dedie, terbilang pohon paling tua dan langka di dunia yang berasal dari daratan Afrika. Di momen peringatan Hari Bumi sedunia ini, ia berharap dengan menanam tumbuhan langka dengan nama latin Adansonia digitata ini dapat melestarikan alam untuk generasi penerus dimasa yang akan datang.

“Pada momen hari Bumi sedunia ini, saya berada di daerah Pabuaran, Selatan Kota Bogor, suatu daerah yang masih hijau kamj lakukan penanaman pohon Baobab. Pohon ini termasuk pohon tertua dan langka di dunia. Kebetulan yang tertua berusia 6000 tahun dan ditemukan di negara Tunisia,” kata Dedie diselala kegiatan menanam pohon Baobab, di Recycle Center Pandai, Bogor Selatan, Kota Bogor, Minggu (22/4/2018) petang.

Didampingi pegiat lingkungan dari Pos Pandai Rangga Mekar, mantan Pejabat KPK mengatakan, penanaman Baobab ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan. Dengan harapan pohon yang ditanam dapat menjadi warisan untuk gnerasi berikutnya.

“Hari ini kita akan tanam Baobab sebagai simbol peduli terhadap Bumi, dan kita coba sedapat mungkin melestarikan lingkungan untuk menjaga keslestarian alam. Kita wariskan kepada anak cucu kita kedepan dengan sesuatu hal yan baik khususnya masih menyisakan lingkuna dan alam yang asri kedepannya,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, pegiat lingkungan dari Hutan Organik, Bambang Setiawan mengatakan, pohon langka Baobab ini di Indonesia hanya ada di Universitas Indonesia dan Kebun Raya Bogor. Dengan kata lain, flora langka ini menjadi bertambah di Bogor.

“Di Indonesia, pohon baobab sendiri lebih dikenal dengan sebutan Ki Tambleg. Tapi, ada juga yang menyebutnya dengan nama Asem Buto. Saat ini hanya ada di UI dan Kebun Raya Bogor,” kata Bambang.

Selain panjang umur dan langka, sambung Bambang, Baobab juga memiliki banyak manfaat. Menurut dia, di Afrika sendiri tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lumbung air. Selain itu, buah dari Baobab juga dapat mengatasi panas dalam.

“Buah pohon baobab memiliki panjang sekitar 15 hingga 20 cm biasanya dibuat menjadi minuman oleh penduduk lokal Afrika. Uniknya, baobab hanya bisa berbuah setelah usianya mencapai setidaknya 50 tahun,” kata dia.

Informasi yang dihimpun, pohon Baobab memiliki tinggi hingga 80 kaki. Hal lain yang tak disangka, pohon tersebut hanya ada delapan spesies di dunia ini dan enam di antaranya dapat ditemukan di Madagaskar.

Baobab jamak ditemukan di hampir di seluruh negara di Benua Afrika seperti Angola, Namibia, Sudan, juga Afrika Selatan. Selain itu, pohon ini juga ditemukan di wilayah lain seperti Madagaskar serta Australia.

Bentuk pohon baobab memang terbilang unik. Jika seluruh daunnya sudah tumbuh, bentuknya menyerupai brokoli. Jika tumbuh dengan baik, batang pohon akan besar dan dapat menjulang setinggi 25 meter. Lingkar batang pohon baobab juga menjadi keunikannya. Diameter pohon ini bisa mencapai lebih dari 15 meter. 

Keunikan lain, batang besar pohon baobab juga mampu menyerap air dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, pohon ini dapat tumbuh di iklim yang tandus sekalipun.

Selain menanam Baobab, sejumlah tanaman lain ikut ditanam di lahan basah itu. Antara lain pohon Afrika, Rassmala, Alpukat, Jambu, Merbau, Puspa dan Asem dengan total kurang lebih 25 pohon.(*)

Berita Terkait

Berikan Komentar