Cuaca Ekstrem, Pemkab Bogor Pengelola Wisata Alam Diminta Mendata Wilayah Rawan Bencana

Mediabogor.co, BOGOR – Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta pengelola wisata alam untuk menginvetarisir atau mendata wilayahnya yang rawan bencana. Hal itu untuk mengantisipasi bencana yang berpotensi menimbulkan korban dalam cuaca ekstrem.
 
“Disampaikan bahwa pelaku wisata dan kemarin saya di Cisarua ada Danramil, Camat, Kapolsek itu dia minta diiventarisir intinya dari yang rawan longsor dan banjir ya harus, pelaku Pelaksana wisata/pengelola wisata harus melaporkan jumlahnya yang dikegiatan itu,” kata Iwan, Kamis (20/10/2022).
 
Rencananya, pihaknya akan membuat edaran kepada pengelola wisata alam terkait menghadapi cuaca ekstrem. Sehingga menjadi dasar untuk Pemkab Bogor dan lainnya untuk melakukan pengawasan.
 
“Ini kan menjadi dasar kita membuat edaran cuaca ekstrem, ya kita harus lebih pro aktif untuk masuk ya ke dalam manajerial pengelola wisata. Bukan apa-apa, kalau udah kejadian kita-kita juga yang harus menyelesaikan, kadang pengelola wisata nggak keliatan tanggung jawabnya dimana,” ungkapnya.
 
Kendati begitu, tambah Iwan, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu menghindari kegiatan di alam terbuka. Terutama bagi wisatawan atau sekolah-sekolah.
 
“Bukan dilarang ya (kegiatan di luar), melihat situasi tempat yang ekstrem yang mana, yang rawan, yang bahaya itu bisa dilihat. Tapi kalau kegiatan (indoor), kan ada tuh kegiatan-kegiatan di dalam ruangan, tempat aman si gak masalah,” jelasnya.
 
Ditambah, biasanya wisatawan belum mengetahui lokasi atau medan yang dikunjunginya. Sehingga, memang diperlukan pengawasan lebih ekstra
 
“Yang diluar ruangan itu yang memang di tempat ekstrem ya, kadang-kadang kan beda orang kota dengan daerah setempat. Mereka udah biasa dengan alam, udah tau. Tapi kan orang kota belum tentu, ada sungai kecil juga bisa kebawa, karena basicnya beda, maka itu emang harus diguiden oleh aparatur kita. Sekarang bedalah, jadi bagi pengelola wisata ini jangan aneh kalau ada aparat desa, kecamatan, kepolisian itu masuk untuk melihat sejauh mana tingkat kebahagiaan tempat tersebut,” tutupnya. (Zian)

Berita Terkait

Berikan Komentar