
Cegah Stunting, Pemdes Kalong Liud Bersama UPT Kesehatan Nanggung Gelar Rapat Diskusi
Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Desa (Pemdes) Kalong Liud bersama Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kesehatan Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, menggelar rapat diskusi pencegahan stunting.
Dengan alokasi anggaran berasal dari Dana Desa (DD) untuk pembahasan stanting sebesar Rp. 30.000.000,- melibatkan para Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Rabu 10 Mei 2023 di Aula Desa Kalong Liud.
“Kami atas nama pemerintahan desa kalong liud, bersama pihak puskesmas nanggung, melaksanakan rangkaian kegiatan untuk pencegahan stunting dan gizi buruk,” kata Kepala Desa (Kades) Kalong Jani Nurjaman.
Menurut Dia, pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendespdtt) Nomor 8 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa.
“Salah satu yang termaktub dibab dua, tentang skala prioritas pencegahan terhadap stunting di desa, di desa kami melaksanakan kelas ibu hamil dan balita dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Dengan cara mengumpulkan seluruh ibu hamil dan balita, yang berasal dari 12 posyandu yang ada di desa kalong liud, kami undang ke kantor desa dan kegiatan ini sudah kami lakukan ditahun 2022 selama satu tahun dan setelah selesai tahun berikutnya,”
Setelah mengikuti kelas Ibu Hamil dan Bayi Lima Tahun (Balita) Jani Nurjaman memberikan Sertifikat sebagai tanda kelulusan.
“Kami berikan sertifikat atau pun ijasah sebagai tanda kegiatan, kelas ibu hamil dan balita sudah selesai, ditahun berjalan. Adapun untuk tahun sekarang, kami buka lagi kelas ibu hamil dan balita.
Untuk ibu hamil setelah melahirkan naik ke kelas balita, adapun narasumbernya kami bekerja sama dengan puskesmas kecamatan nanggung.
Kepala puskesmas berserta para bidan yang memberikan arahan serta edukasi kepada warga masyarakat kami, yang masuk kelas ibu hamil dan balita itu,” paparnya.
Alokasi anggaran yang dipergunakan untuk kegiatan, bersumber dari Dana Desa (DD) Kalong Liud tahun 2023 sebesar Rp. 30.000.000,-
“Kami anggarkan tiga puluh juta rupiah, khusus untuk penanganan stunting, disamping kita membuka kelas ibu hamil dan balita, kami juga senantiasa mendeteksi warga, khususnya balita yang disinyalir potensi gizi buruk atau pun stunting.
Kami berikan edukasi lebih, bahkan secara continue atau secara periodik dilakukan pemantauan, kepada keluarganya dengan memberikan sumbangan, dalam bentuk pemberian makanan tambahan. Vitamin atau susu yang mencegah agar anak tersebut tidak terjadi gizi buruk,” terangnya mengakhiri. (Ipay).
Berikan Komentar