
Bumi Magani, Peraih Mendali Emas GAMMA World MMA yang Bangkit dari Autoimun
Mediabogor.co, Bogor – Siapa yang menyangka, Bumi Magani Abraar Himara (15) Pelajar SMA YPHB Kota Bogor, yang telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Seni bela diri campuran Mix Martial Art (MMA) internasional dengan meraih juara 1 U-16 54 kilogram GAMMA World MMA Championship di Sao Paulo, Brazil (22/06) lalu ternyata memiliki kenangan yang memilukan. Bumi, sapaan akrabnya, ternyata pernah mengalami autoimun ketika duduk di kelas 1 SD.
“Awalnya tuh kayaknya waktu itu lagi lomba Agustusan kan. Ada lomba nangkap belut. Saya tuh beres belut itu sampai rumah, kecapean langsung tidur. Besoknya tuh kok ada benjolan kaki,” kenangnya.
Keesokan harinya, lanjut dia, orangtuanya kemudian membawa dia ke tukang urut. Namun, ternyata benjolan tersebut pindah ke tempat lain seperti di punggung. Bahkan yang lebih parah, Bumi mengaku sempat tak dapat berjalan. “Akhirnya beberapa minggu habis itu sakit kaki nggak bisa jalan dipakai sama sekali. Rasanya linu dan sakit banget,” ungkapnya.
Menaruh curiga, akhirnya kedua orangtua Bumi segera membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. Setelah hasil lab keluar, maka langsung diketahui penyakitnya adalah autoimun.

Selain nyeri yang hebat, akibat autoimun itu mengakibatkan pecah pembuluh darah di bagian kaki. “Pecah semua di kaki pembuluh darahnya jadi tiba hari ini besok kayak borok aja gitu. Dan wkatu itu dirawat dua minggu,” paparnya.
Bumi mengaku sempat merasa minder tatkala bekas-bekas luka di kakinya itu nampak. “Ya sempat minder, gak pede yak arena bekas luka di kaki akibat pecah pembuluh darah,” kenangnya.
Pengobatan demi pengobatan diakukan dengan telaten selama bertahun-tahun. “Termasuk akhirnya ke RSCM dan langsung ditangani Profesor Ahli Autoimun anak. Pada awalnya, autoimun tersebut belum mengenai organ ginjal, namun lama kelamaan ketika dilakukan pemeriksaan lanjutan, imun dalam tubuhnya “menyerang” ginjal Bumi.
“Di rumah sakit pengobatan pulang pergi dari seminggu sekali, sebulan sekali, dari kelas kelas 1 hingga 4 SD. Dan sempat gak seklah enam bulan waktu itu,” ungkapnya saat diwawancara secara eksklusif oleh mediabogor.co.

Bumi yang Bangkit
Setelah sembuh, Bumi yang sempat absen dalam berbagai kegiatan, kini bisa mengejar ketertinggalannya. Sejak di bangku sekolah dasar, dia selalu mengisi harinya dengan kegiatan positif, termasuk menyukai olahraga bela diri. “Kelas empat (4) awal-awal banget Sempat SD ikut ekstra kulikuler Karate, lalu pindah ke Muay Thai, terus lanjut Wushu sama Jujitsu,” kata remaja usia 15 tahun itu.
Karena hobinya itu, akhirnya dapat membawa Bumi ke dalam dunia seni bela diri MMA yang diketahui memadukan berbagai teknik. Kemampuannya diakuinya trus diasah di sanggar khusus MMA bernama Asta Muay Tay and MMA. “Basic aku Muay Thai sama Jujitsu, pas latihan di Bogor itu ada di camp Asta Muay Thai and MMA. Di sana juga buat persiapan kompetisi ini ada latihan khusus Pelatnas gitu,” ungkapnya.
Dinilai mumpuni, Bumi-pun terpilih untuk mengikuti perhelatan lomba beladiri, mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional, ASEAN, bahkan internasional mewakili Indonesia. “Sebetulnya setelah kemarin dari Brazil, kami menuju Bahrain untuk lanjut untuk ASEAN Youth Olympic Games, tapi karena ada konflik Timur Tengah, jadinya ditunda dulu,” sesalnya.
Dia melanjutkan, dirinya akan tetap mengikuti jalur beladiri MMA guna mengibarkan Sang Merah Putih di kancah internasional. “Kedepan sih pengen bisa ngibarin bendera merah putih, banyak ikut event-event lomba biar nama Indonesia tetap ada di kancah dunia gitu,” kata Bumi bersemangat.
Di sisi lain, Bumi juga sangat berterimakasih pada semua pihak yang selama ini telah men-support dirinya. “Pertama untuk orangtua yang sangat mendukung saya, kemudian sekolah YPHB yang turut memberikan dukungan penuh, kepada Asta Muay Tay and MMA dan tentunya bagi Pemerintah Indonesia,” paparnya.
Pada usianya yang masih remaja dan termasuk dalam Gen Z, Bumi juga mengajak rekan-rekannya untuk terus berkarya dan selalu bangkit dari paradigma buruk yang sering disematkan untuk Generasi ini. “Intinya jangan mageran, sama jangan berhenti mau mencoba hal baru. Pasti kamu bisa!” pungkasnya. (RN)
Berikan Komentar