
Bogor Musik Sosial (BMS) Gelar Santunan Anak Yatim, Komitmen Berbagi Hingga 14 Tahun
Mediabogor.co, BOGOR – Komunitas Bogor Musik Sosial (BMS) kembali menggelar kegiatan santunan bagi anak yatim pada Jum’at, 21 Maret 2025. Acara yang sudah memasuki tahun ke-14 ini menjadi bukti konsistensi BMS dalam berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Menurut Willyana Fierieza, selaku penanggung jawab BMS, kegiatan ini merupakan bagian dari program “Indahnya Berbagi” yang telah berjalan sejak awal berdirinya komunitas.
“Alhamdulillah, kegiatan berbagi santunan anak yatim ini sudah berjalan selama 14 tahun. Tahun ini, kami berbagi dengan 55 anak yatim yang berasal dari Bogor Timur, Bogor Selatan, Bogor Tengah, dan beberapa wilayah lainnya di Bogor,” ungkap Willyana.
Selain pembagian santunan yang dilakukan di lokasi acara, BMS juga melanjutkan kegiatan dengan membagikan bantuan secara langsung melalui metode door-to-door dan berbagi di jalan.
Willyana menegaskan bahwa BMS tidak akan membuat acara komersil atau kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, mereka akan terus berfokus pada kegiatan sosial dan keagamaan, khususnya dalam menyantuni anak yatim.
“Harapan kami dari tahun ke tahun adalah terus bisa berbagi dengan adik-adik yang membutuhkan. BMS ini memang didirikan dengan niat berbagi, bukan untuk mencari keuntungan,” jelasnya.
Dalam menjalankan programnya, BMS mendapatkan dukungan dari para donatur yang setiap tahun rutin memberikan kontribusi. Bahkan, banyak donatur yang aktif menanyakan jadwal kegiatan santunan berikutnya, begitu juga dengan anak-anak yatim yang menantikannya.
Selain santunan, BMS juga mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, seperti tadarusan dan pembinaan keagamaan di luar bulan Ramadan.
Bogor Musik Sosial (BMS) lahir dari keresahan akan kurangnya perhatian terhadap anak yatim dari berbagai organisasi dan pihak pemerintah. Meskipun bukan organisasi berbasis agama, BMS menempatkan nilai kebersamaan dan kepedulian sebagai prioritas utama.
“BMS ini adalah komunitas yang berisi para pekerja dunia entertainment, seperti DJ, MC, dan mereka yang berkecimpung di industri musik. Tapi, kami tidak hanya fokus pada musik, melainkan juga kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama anak yatim piatu,” tutup Willyana.
Dengan eksistensi selama 14 tahun, BMS membuktikan bahwa komunitas berbasis musik pun dapat menjadi wadah untuk kebaikan dan kepedulian sosial. (Ery)
Berikan Komentar