BKKBN Perkuat Program Kelanjutusiaan Kepada Mitra Kerja Dan Masyarakat

mediabogor.com, Bogor – Telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 1996 silam, Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh dan selalu diperingati pada tanggal 29 Mei, merupakan salah satu hari penting di Indonesia sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap lansia dalam keluarga maupun masyarakat Indonesia.

Pasalnya berdasarkan data Susenas 2017, penduduk lansia di Indonesia sebesar 23,4 juta jiwa (8,97%) dari populasi penduduk. Berdasarkan data UN 2017, diperkirakan jumlah penduduk lansia pada tahun 2030 sebanyak 16,4 persen. Jumlah penduduk lansia Asia diprediksi mencapai 17,1 persen. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia Lansia tahun 2030 sebesar 12,9 persen.

Secara global, populasi lansia dunia, Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke atas (penduduk lansia) telah melebihi angka 10 persen.

Bertolak dari hal itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Seminar Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan tema “Lanjut Usia Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat” di IPB International Convention Center, Bogor, Jumat (3/5/19) kemarin.

Digelarnya seminar bertujuan untuk mensosialisasikan program kelanjutusiaan kepada mitra kerja dan masyarakat, serta memperkuat komitmen mitra kerja dalam pembinaan ketahanan keluarga lansia dan rentan.

Dalam kegiatan ini juga diadakan beberapa pelayanan pemeriksaan kesehatan sederhana, seperti pemeriksaan IVA/papsmear, pemeriksaan gigi, pemberian kacamata, Pelayanan Mobil Curhat atau Antigalau. Selain itu kegiatan juga diisi beragam hiburan lainnya seperti fashion show lansia, parodi lansia jaman now, cosplay, stand up comedy, serta melodi nostalgia.

Bahwa keberadaan lansia seringkali dianggap sebagai beban dalam keluarga yang pada akhirnya mereka kurang mendapat perhatian,” haltersebut disampaikan Deputi Bidang KSPK BKKBN, M. Yani dalam sambutannya.

“Padahal keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu, anak dan kakek neneknya, namun merupakan wahana awal pembentukan spiritual, moral serta karakter manusia dalam membentuk Keluarga Sejahtera. Di dalam keluargalah kita saling menghormati dan menghargai, baik sesama anggota keluarga itu sendiri maupun antara keluarga yang satu dengan yang lain, sehingga dapat melahirkan keluarga dan masyarakat serta lansia yang berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun negara yang penuh kedamaian,” jelas M.Yani.

Selain itu, menurut M.Yani, meningkatnya penduduk lansia membawa konsekuensi tersendiri terhadap pembangunan nasional. Di satu sisi, kata dia, hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program-program terkait layanan kesehatan beserta segala turunannya. Bahkan, jika kondisi lansia sehat, tangguh dan produktif serta mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, Indonesia bersiap untuk menikmati bonus demografi kedua.

“Akan tetapi, di sisi lain menciptakan tantangan tersendiri yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, baik kesehatan, sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” imbuhnya.

Masih kata M.Yani, menjadikan lansia sejahtera lahir dan batin bukan tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab institusi masyarakat termasuk organisasi sosial, organisasi profesi, akademi, mitra kerja dan masyarakat.

“Peran mitra kerja dalam meningkatkan kualitas keluarga yang memiliki lansia dan lansianya dapat menjadi daya ungkit dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga. Upaya meningkatkan kualitas lansia merupakan usaha mulia yang sangat diridhoi Allah SWT. Oleh sebab itu perlu dilakukan sinergitas antara pengelola program kelanjutusiaan dalam rangka peningkatan kualitas, kepedulian dan penghargaan peran serta kedudukan lansia dalam keluarga maupun masyarakat,” bebernya.

Perlu diketahui dalam kegiatan tersebut dihadiri istri Walikota Bogor, para Kepala Dinas, kader BKL Kota Bogor, sejumlah pejabat pimpinan Tinggi Madya BKKBN dan Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN, serta Kementerian/Lembaga dan Mitra Kerja. (*/Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar