
Bima Inginkan KLA Kota Bogor Setiap Tahun Terus Meningkat
mediabogor.com, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Mayarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) adakan sosialisasi Kota Layak Anak (KLA) kepada awak media, dengan tema yang di usung “Mari Kita Wujudkan Kota Bogor Menuju layak Anak”. Acara berlangsung di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Jumat (22/2/19).
Dalam kehadirannya Bima Arya menjelaskan target Kota Bogor menjadi Kota layak anak pada tahun 2025 nantinya. Untuk itu yang menjadi fokus adalah membangun sistem serta pranata kota layak anak.
“Jadi apakah sekarang sudah ada kota yang layak anak?,” Ya belum ada. Belum ada kota di Indonesia yang betul betul layak anak cuma tahapan-tahapan nya itu kita ikuti supaya mempunyai sistem ke arah tersebut,” katanya.
Lanjut Bima sangat menginginkan setiap tahun tingkatan KLA Kota Bogor terus meningkat. Dirinya juga ingin kasus yang terkait dengan anak menurun sama seperti kasus perceraian.
“Alhamdulillah untuk pertama kalinya dari tahun kemarin ke tahun sekarang gugatan perceraian menurun. Target kita kasus yang terkait dengan anak juga bisa berkurang,” bebernya.
Masih kata Bima, tidak ada prioritas dalam mencapai KLA, namun semua itu harus terintegrasi dan diakselerasikan, tidak bisa di pilah-pilah, tapi pertama kita berbicara lewat edukasi yang harus masuk lewat Disdik kemudian lewat sarana informal.
“Yang kedua lewat infrastruktur seperti kesehatan, pendidikan, keamanan, jadi KLA ini harus terintegrasi semua,” terangnya.
Sementara itu, Fasilitator KLA Jabar, Prof. Ikeu Tanziha menambahkan bahwa kriteria KLA itu dimana indikatornya ada lima klaster, pertama hak sipil dan kebebasan dimana semua anak harus mempunyai akta kelahiran.
“Kemudia klaster kedua lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif dimana semua anak tidak ada yang terlantar, semua di asuh oleh keluarga. Jadi diutamakan tumbuh kembang anak itu di keluarga,” paparnya.
Untuk kota Bogor, sudah ada pada tingkatan kriteria madya, jadi KLA itu di lihat dari sumber daya manusia (SDM) dan Infrastruktur.
“Kalau di Bogor insfrastruktur sudah ada ruang bermain anak, ada zona aman sekolah, JPO sudah mulai aman, sekolah ramah anak juga sudah banyak, SDM nya sekarang sudah di cobakan pelatihan konfensional anak untuk mengenalkan hak-hak anak dan bagaimana perlindungan anak dan sekarang di Bogor banyak SDM yang sudah mengerti mengenai perlundungan anak,” paparnya.
Mengenai KLA, tambahnya sudah ada 386 Kota atau kabupaten yang menginisiasi, tapi ada juga Kota atau Kabupaten yang belum menginisiasi untuk KLA. Untuk Kota Bogor sendiri nilainya sudah di atas 600,” bebernya.
“Yang paling tinggi itu kota/kabupaten yang sudah mempunyai peraruran daerah (perda) KLA, Dengan perda itu pasti Kota Bogor memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi dan anak yang ada di kota Bogor terlindungi. Tapi kalau saya lihat kota Bogor sebenarnya bisa maju ke tingkat nindya, karena dari sarana prasarananya sudah jauh lebih baik dan pemkot Bogor terus menginisiasi untuk terwujudnya kota layak anak,” imbuhnya. (Nick)
Berikan Komentar