
Bima-Dedie Kuliner Malam di Devris, Pedagang: Kita Diizinkan Jualan di Sini Saja Sudah Cukup
Bima-Dedie Kuliner Malam di Devris, Pedagang: Kita Diizinkan Jualan di Sini Saja Sudah Cukup
mediabogor.com, BOGOR – Jembatan Merah di Jalan Veteran, Kelurahan Panaragan, boleh dibilang menjadi salah satu kawasan tersibuk di Kota Bogor. Bagaimana tidak, aktivitas warga terjadi di kawasan ini berlangsung 24 jam nonstop. Pagi hingga malam.
Selepas menjalani serangkaian aktivitas padat, pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bogor 2018-2023 Bima Arya Sugiarto dan Dedie A Rachim menyempatkan menikmati kuliner di Devris, Jumat (26/1/2018) malam. Keduanya terlihat duduk dan memesan Bubur Ayam.
“Ini Bubur Ayam Devris Pak Kumis. Langganan saya sudah lama. Bubur paling enak,” ujar Bima Arya yang diamini oleh Dedie.
Sembari bercengkrama dengan warga yang duduk disebelah mereka, keduanya tampak lahap menghabiskan semangkuk bubur ayam. Selain bubur ayam, di Devris ini kuliner yang menjadi favorit adalah doclang. Doclang merupakan makanan tradisional khas Bogor yang berisi potongan lontong, tahu, telur rebus, kentang dan kerupuk. Tak lupa, siraman bumbu kacang membuat doclang semakin gurih dan lezat.
Kawasan Devris menjadi pusat kuliner legendaris kota hujan. Jajaran pedagangnya pun sudah ada sejak lama, yakni sekitar tahun 1950-an. Kini selain bubur ayam dan doclang, di tempat ini juga tersedia pedagang martabak, sate, nasi uduk, buah-buahan dan kudapan enak lainnya.
Kedatangan Bima Arya pun disambut hangat oleh para pedagang Devris. Dudun (37) misalnya.
Penjual bubur ayam yang merupakan generasi keempat ini menyatakan kedatangan pasangan Bima Arya dan Dedie Rachim diharapkan menjad bentuk keberpihakannya terhadap pedagang kecil. “Kami nggak terlalu banyak minta ya. Kami sudah diizinkan berjualan di sini saya, sudah cukup. Karena ini boleh dibilang kawasan legendaris. Udah jualan mulai dari Uyut, kakek, bapak hingga sekarang saya,” jelasnya.
Dudun juga mengucapkan terimakasih kepada Bima Arya yang pada periode sebelumnya sudah menata jembatan bekas peninggalan Belanda dan menjadu saksi bisu perjuangan pahlawan Kapten Muslihat. “Jembatan sempet di renovasi terus di kasih lampu-lampu. Jadi bagus ya. Kami juga berusaha untuk terus menjaga kebersihan tempat, tapi saya minta untuk menertibkan pengemis dan pengamen yang memaksa kalau minta uang ke pengunjung,” katanya.(SA)
Berikan Komentar