Bima Arya Kunjungi Sekolah Guru SD Pelaku Pelecehan Seksual di Kota Bogor, Minta Disdik Segera Cari Penggantinya

Mediabogor.co, BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya mendatangi SDN Pengadilan 2 Bogor buntut adanya kasus guru predator seksual yang terjadi di sekolahan tersebut pada Rabu, (13/9/2023).

“Jadi saya mendapatkan laporan tentang kasus pelecehan seksual ini kemarin, dan saya langsung berkoordinasi dengan Pak Kapolres memastikan proses hukum berjalan,” kata Bima Arya.

“(Saat ini) yang bersangkutan sudah diamankan, dan karena status yang bersangkutan ini adalah P3K, maka kami akan menjalani proses untuk melakukan pemberhentian, sambil yang bersangkutan tetap diproses secara hukum,” lanjutnya.

Bima meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor sesegera mungkin menunjuk pengganti dari pelaku tersebut. Karena pelaku yang sudah bekerja lima tahun di SDN Pengadilan 2 Bogor ini, terakhir menjabat sebagai Wali Kelas.

“Sesegera mungkin menunjuk pengganti karena yang bersangkutan ini juga wali kelas di sini, tentu ada kebutuhan untuk KBM di sini,” katanya.

Ia juga meminta dinas bersama KPAID Kota Bogor untuk melakukan pendampingan, tidak hanya saja kepada korban yang sampai saat ini diketahui ada sebanyak 14 siswi, tetapi juga memastikan adanya penyuluhan kepada anak-anak yang ada di SDN Pengadilan 2 Bogor.

“Termasuk juga ini kami koordinasikan dengan KPAID, anak-anak perlu diberikan edukasi yang tepat sehingga kita bisa mengantisipasi tidak terjadi peristiwa seperti hal ini,” terangnya.

“Termasuk guru-guru adabnya bagaimana, etikanya bagaimana dan mekanisme pelaporan, supaya anak-anak tidak takut melapor. Jadi kalau apa-apa silakan melapor,” sambungnya.

Pada kesempatan ini, Bima Arya juga mengaku prihatin karena kasus guru predator seksual ini tidak terdeteksi sejak awal, yang mana peristiwanya sudah terjadi sejak Desember 2022.

Karena itu, perlu adanya edukasi penyuluhan yang intensif agar semua bisa paham, anak-anak berani melapor, berani curhat dan bercerita kepada semuanya.

“Semua harus diberikan edukasi, bahwa ini peristiwa yang betul-betul tidak (perlu) takut. Satu edukasi kepada guru-guru penyelenggara pendidikan, dan kepada anak-anak,” ungkap Wali Kota Bogor.

“Kedua mekanisme pelaporan yang harus lebih mudah lagi kalau ada apa-apa silakan bisa melapor,” lanjut Bima Arya.

Ia nenambahkan, karena beberapa kejadian tindak asusila yang dilakukan pelaku terjadi di dalam kelas, dirinya mengaku semaksimal mungkin akan adakan pengadaan CCTV di ruang-ruang kelas.

“Saya kira semaksimal mungkin ada pengadaan CCTV di ruang-ruang kelas, semaksimal mungkin supaya semua bisa diawasi,” tandasnya. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar