
BEKUP 2017, 105 Mentor Siap Membantu Pelaku Startup Digital di 15 Kota Indonesia
- BEKUP (BEKRAF for Pre-Startup) program untuk membangun ekosistem yang diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan startup bidang digital yang andal di Indonesia untuk meminimalisir
kegagalan. - 105 mentor telah dipersiapkan dalam pembekalan mentor terpusat BEKUP.
- Melalui program BEKUP, BEKRAF turut mendukung semangat pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai ” The Digital Energy of Asia ”.
mediabogor.com, Bandung, 16 Juli 2017 – BEKUP yang merupakan singkatan dari BEKRAF for Pre-Startup digagas oleh Badan
Ekonomi Kreatif (BEKRAF) serta didukung oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK/Digital Indonesia) dan
PT. Telekomunikasi Indonesia. BEKUP bertujuan mendukung dan mendampingi calon pendiri startup digital berkualitas di Indonesia melalui program pendampingan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga pada akhirnya dapat meminimalisir resiko kegagalan. Melalui program ini, ditargetkan mencetak 450 calon pendiri dan 150 produk startup digital baru.
Deputi Infrastruktur BEKRAF, Bapak Hari Santosa Sungkari menyampaikan, “Program BEKUP bukanlah workshop ataupun training , melainkan pengemblengan.” Beliau juga menambahkan bahwa persentase keberhasilan startup digital di Indonesia yang mulai merintis hanya sekitar 10%.
BEKUP mempersiapkan 105 Mentor di 15 kota yang ditiap kotanya akan ada 6 Mentor dan 1 Koordinator Wilayah, serta melibatkan 10 inkubator, akselerator dan investor yang siap membantu pendiri startup digital melalui 3 program, 3 kurikulum, dan 4 tahapan hanya dalam waktu 4 bulan dari 29 Juli hingga November. 15 kota tersebut yakni Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Mentor yang terlibat telah dikualifikasi dan distandarisasi. Sebelum program dilaksanakan bagi perserta, terlebih dahulu Pembekalan Mentor Terpusat dilakukan selama 3 hari pada 14-16 Juli lalu di Bandung. Tujuannya agar 15 kota tersebut mendapatkan pendampingan yang sesuai dan dapat mencetak pelaku startup digital dengan standar kualitas yang ditetapkan.
Dengan demikian, program pun disediakan untuk seluruh tingkat kemampuan, mulai dari pemula hingga yang sudah memiliki produk. Antara lain program BEKUP BASIC yang ditujukan bagi peserta perorangan yang membutuhkan pendampingan untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam membangun startup di bagian teknis dengan kurikulum pemrograman dan desain ui/ux. Sedangkan BEKUP START ditujukan untuk peserta yang sudah membentuk tim dan memiliki ide serta memiliki rencana untuk membangun startup dalam waktu dekat, sehingga kurikulum yang diberikan lebih lengkap, yakni teknis (pemrograman android dan backend php), creative design ui/ix, dan tentunya bisnis . Lain halnya dengan BEKUP JOURNEY yang ditujukan Startup yang telah beroperasi untuk mengikuti program pendampingan lanjutan dan link-and-match dengan mitra strategis.
4 tahapan yang berkelanjutan ditujukan bagi program BEKUP START . Tahap pertama adalah Workshop yang berfungsi untuk menyampaikan materi pengetahuan dasar. Tahap selanjutnya adalah Talent Development yang bertujuan memastikan setiap calon pendiri startup menguasai keterampilan dan keahlian dasar yang diperlukan sesuai peran yang akan dijalaninya di startup yang didirikan, baik sebagai Co-Founder Bisnis, Teknis maupun Kreatif/Desain. Berikutnya pada tahap Founder Preparation peserta dipersiapkan dengan pengetahuan dan soft-skill yang diperlukan sebagai calon pemimpin tim dan pemimpin perusahaan. Pada tahapan Talent Development dan Founder Preparation akan diselingi dengan sesi konsultasi one-on-one antara Mentor dengan masing-masing tim peserta. Sedangkan pada tahapan Pre-Incubation , peserta sebagai satu tim akan dibimbing dalam mengeksekusi langkah pertama dalam mendirikan startup-nya dengan berfokus pada eksperimen bisnis untuk memastikan ide produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginpasar.
Bullitt Sesariza, Founder/CEO Logika Interaktif – Gamification Company, yang juga merupakan Mentor pada kurikulum Bisnis untuk wilayah Bekasi mengungkap, “di jaman sekarang ini waktu perubahan sedang banyak terjadi, bisnis pun mengalami distruktif yang membuat semua berubah sehingga kita harus cepat belajar dan mengikuti perkembangan.”
Diharapkan melalui BEKUP pelaku startup digital Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi pergerakan perekonomian Indonesia. BEKRAF melalui unit Infrastruktur non fisik mencoba memberikan kontribusi nyata melalui program BEKUP yang sejalan dengan semangat pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai ” The Digital Energy of Asia ”.
-SELESAI
Tentang
Badan Ekonomi Kreatif
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kinerja ekonomi paling hebat. Tahun 2015 lalu, kita mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 4,79%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya mencapai 2,4%. Iklim yang positif ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi pemerintah untuk mengokohkan fondasi perekonomian, terutama pada sektor riil.
Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah ekonomi kreatif. Presiden Joko Widodo optimistis bahwa ekonomi kreatif kelak menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia. Untuk mewujudkan upaya tersebut, pada 20 Januari 2015, melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga baru non kementerian bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bekraf bertugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.
Perpres tersebut juga menjelaskan bahwa Bekraf dinakhodai oleh kepala badan yang dibantu seorang wakil, sekretaris utama, dan para deputi. Bekraf mempunyai enam deputi. Mereka adalah Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan; Deputi Akses Permodalan; Deputi Infrastruktur; Deputi Pemasaran; Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; dan Deputi Hubungan Antar Lembaga Dan Wilayah.
Bekraf mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti. Untuk mencapai visi tersebut, Bekraf merancang enam misi besar, yaitu:
1. Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai ekonomi kreatif yang mandiri.
2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif.
3. Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya saing di dunia internasional.
4. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang berhubungan dengan ekonomi kreatif.
5. Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta.
6. Merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia.
Bekraf juga menetapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Setiap deputi kemudian menerjemahkan visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan yang bisa diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut. Terbentuknya Bekraf merupakan optimisme pemerintah bahwa ekonomi kreatif pasti akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Inilah awal tonggak baru ekonomi kreatif Indonesia. ***
Kunjungi www.bekup.web.id untuk informai lebih lanjut mengenai program BEKRAF For Pre-Startup (BEKUP)
Rahmadayu Febrina
PR Coordinator BEKUP
Mobile: (+61) 821 6978 4988
Berikan Komentar