Baru Dicor Jalan Kelas Kabupaten di Rumpin Sudah Retak, Kepala UPT Salahkan Truk Tambang

Mediabogor.co, BOGOR – Mengalami retak parah pengerjaan program perbaikan infrastruktur jalan di Jalan Janala Lebak Wangi Desa Sukasari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, diduga tidak kuat menahan beban muatan truk tambang yang melintas.

Pasalnya, ruas jalan yang saat ini sedang dilakukan rekonstruksi jalan merupakan program penyelengaraan jalan dengan jumlah anggaran 1. 700 juta tersebut dikeluhkan warga dan pengguna jalan karena sudah retak.

“Jalan rusak retak retak ini, baru selesai di cor, sudah dua minggu. Sekarang, jalan sudah pada retak padahal baru selesai di bangun,”ujar seorang Pria Berinial T (43) warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya, kepada wartawan Sabtu (30/11/2024)

Menurut dia, kerusakan pengerjaan jalan betonisasi, tidak seimbang dengan beban muatan kendaraan mobil truk tronton yang melintasi di jalan ini.

“Yang lewat dijalan ini kan mobil yang bertonase besar. Sementara, saya lihat itu menggunakan besi pada pengecoran hannya satu ini pasti tidak kuat jika dihitung dengan beban muatan mobil truk tronton ini,” katanya

Sementara itu, Anggota BPD Desa Sukasari Yuli juga mengaku heran melihat kondisi jalan yang baru dilakukan pengecoran dengan betonisasi sudah rusak. Padahal kata dia, jala ini program perbaikan bukan pengrusakan.

Menurut Yuli, melihat kondisi jalan yang baru di cor ini sudah retak parah, bisa berdampak mengganggu pengguna jalan dan bisa membahayakan, jika tidak segera diperbaiki.

Pengecoran jalan oleh kontraktor yang belum lama ini sudah rusak, layak dipertanyakan integritas sebagai kontraktor. Kerusakan jalan yang retak kurang lebih 3 meter, bahkan ada di berapa titik, mengalami hal yang sama, rusak retak parah,”ungkapnya

Yuli berharap, persialan proyek pembamgunan infrastruktur jalan raya Janala Lebah Wangi, harus diawasi dengan ketat oleh Dinas terkait guna menjamin keselamatan dan kenyaman pengguna jalan.

“Sy harap Dinas terkait beserta PJ Bupati Bogor melakukan pengawasan yang ketat, karena jalan ini di lintasi truk tronton tambang yang tonase besar. Sehingga tidak mengorbankan hak pengguna jalan,”ucapnya.

Dikomfirmasi Kepala UPT wilayah V Jalan Dan Jembatan Leuwiliang Dinas PUPR Kabupaten Bogor Eko Sulistianto. Ia menanggapi terkait aduan warga soal proyek pembangunan jalan yang telah retak.

Ia menyebut, jika adanya keretakan pada coran jalan yang baru dibangun, ini masih tanggung jawab pada kontaktor selaku pelaksana proyek.

Menurut dia, kerusakan coran yang baru ini jangankan yang baru 3 hari, yang sudah bulanan juga pecah, hampir sama kejadiannya sama tahun kemarin yang jembatan Cidangdeur, mereka (Truk tronton-Red) memaksa sehingga terjadi jebol plat jembatan, akhirnya tetep saja nyalahin ke petugas sebagai pelaksana.

“Ya coba nanti saya infokan ke pemborong, soalnya itu juga masih tanggung jawabnya. Karena proyek perbaikan jalan ini masi berjalan,”ujar Eko melalui aplikasi whatsap.

Ia juga menjelaskan, kalu beton eksisting, lihat beton bagian sisi dekat galian, itu pada gompal kecil di sisinya akibat bongkaran beton yang dibongkar dan nanti pastinya tertutup kembali bagian yang gompal kecil oleh beton yang baru.

“Eksistinya itu beton, ada pun yang digali itu beton yang sudah hancur dan diganti segmennya. Coba saya konfirmasi untuk memaatikan dulu ke pemborong, setahu saya yang double galian ada di titik akhir, dilokasi beton yang panjang,”pungkasnya (Sir)

Berita Terkait

Berikan Komentar